CHANDRA ASRI RAIH PENDAPATAN BERSIH US$ 472 JUTA PADA KUARTAL I-2024

  • Info Pasar & Berita
  • 02 Mei 2024

12227535

IQPlus, (2/5) - Pada tanggal 30 April 2024, PT Chandra Asri Pacific Tbk (IDX: TPIA) merilis laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit untuk kuartal pertama tahun 2024.

Direktur Perseroan, Suryandi, dalam siaran pers Selasa (30/4) menyampaikan .Chandra Asri Group mencatat liquidity pool yang kuat per 31 Maret 2024 dengan total liquidity pool sebesar US$2,38 miliar yang terdiri dari Kas dan Setara Kas sebesar US$1.030 juta, Surat Berharga senilai US$1.121 juta, dan Fasilitas Committed Revolving Credit yang tersedia sebesar US$226 juta. Chandra Asri Group juga mencatatkan EBITDA positif sebesar US$ 1,1 juta pada Q1 2024.

Selama kuartal pertama tahun 2024, kami berhasil menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan praktik tata kelola yang kuat. Chandra Asri Group kembali mencapai pencapaian signifikan dalam rencana pembangunan chlor-alkali dan ethylene dichloride berskala dunia dengan ditandatanganinya kontrak offtake garam berdurasi tiga tahun dengan opsi perpanjangan untuk tiga tahun berikutnya dengan BCI Minerals Ltd. Perjanjian offtake ini terkait kontrak penyediaan tahunan 300.000 ton yang akan meningkat hingga 600.000 ton garam per tahun. BCI sedang mencari investment grade off-taker, dan setelah melakukan uji tuntas yang terperinci mengenai kualitas kredit dan kredensial ESG, Chandra Asri Group dianggap sebagai Acceptable Counterparty untuk Pembiayaan Proyek BCI Mineral.

Bersamaan dengan inisiatif-inisiatif lain sebelumnya, yaitu potensi kemitraan strategis dengan INA, kemitraan dengan pemberi lisensi kelas dunia, dan potensi kolaborasi dengan INALUM, inisiatif-inisiatif ini menyoroti komitmen kami untuk memperkuat industri kendaraan listrik yang dinamis dan memperluas kehadiran kami di pasar.

Pada Q1 tahun 2024, kami juga berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ke-4 tahap IV dengan jumlah total Rp1,5 triliun. Obligasi tersebut mengalami kelebihan permintaan karena tingginya minat partisipasi investor ritel, perbankan, dan institusi. Pencapaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan investor domestik terhadap kinerja dan kekuatan finansial Perseroan. Kami senang bahwa program obligasi ini menawarkan pilihan yang kredibel bagi investor yang ingin meningkatkan keuntungan mereka, diimbangi dengan fokus holistik dalam menjaga standar lingkungan, sosial, dan tata kelola yang tinggi.

Terakhir, sehubungan dengan ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), Chandra Asri Group menerima pengakuan penting atas upaya pengungkapan perubahan iklim, dengan meraih Skor B dari Carbon Disclosure Project (CDP). CDP adalah organisasi nirlaba global yang memfasilitasi pengungkapan informasi dampak lingkungan perusahaan. Dikenal karena memelihara database lingkungan hidup terlengkap di dunia, CDP menetapkan standar industri untuk pelaporan lingkungan hidup. Peringkat CDP sangat dipandang dan berpengaruh, memandu keputusan investasi dan praktik pengadaan menuju perekonomian yang menganut netralitas karbon, keberlanjutan, dan ketahanan. Pengakuan yang diberikan Chandra Asri Group oleh CDP menegaskan kembali dedikasinya terhadap praktik lingkungan yang transparan dan berdampak, selaras dengan tujuan dan prinsip keberlanjutan global. Pencapaian ini menggarisbawahi komitmen teguh Perseroan terhadap keberlanjutan, keselamatan, dan standar yang patut dicontoh".

Pendapatan bersih untuk Q1 2024 tercatat sejumlah US$472,0 juta, turun sebesar US$30,4 juta dari Q1 2023, terdampak dari gangguan supply demand eksternal yang berujung pada keseluruhan volume penjualan yang lebih rendah sepanjang kuartal.Volume penjualan pada Q1 2024 sebesar 394.5 KT, turun sebesar 69.8 KT dibandingkan dengan Q1 2023 dengan faktor eksternal ini memberikan tekanan signifikan terhadap permintaan pasar.

Beban pokok pendapatan meningkat sebesar US$471,4 juta pada Q1 2024, dari US$469,0 juta di Q1 2023 terutama disebabkan oleh harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi yaitu Naphtha dengan rata-rata US$682/T pada Q1 2024 dibandingkan dengan rata-rata sebesar US$651/T di Q1 2023.

Pada Q1 2024, EBITDA Perseroan mengalami penurunan dibandingkan dengan Q1 2023 terutama disebabkan penurunan laba kotor akibat fluktuasi permintaan global di China dan sedikit ketidakpastian global. EBITDA Perseroan adalah US$1,1 juta di Q1 2024dibandingkan dengan US$66,1 juta pada Q1 2023.

Menyusul kondisi yang disebutkan di atas, Perseroan mencatat Rugi Bersih setelah Pajak sebesar US$32,6 juta pada Q1 2024dibandingkan dengan Laba Bersih setelah Pajak sebesar US$8,5 juta pada Q1 2023 dan Perseroan membukukan Total Aset sebesar US$5.372,5 juta per 31 Maret 2024, menurun sebesar 4,3% dari US$5.614,5 juta per 31 Desember 2023.

Perseroan mencatat Total Liabilitas lebih rendah sebesar US$2.411,9 juta pada 31 Maret 2024 dari US$2.620,6 juta pada 31 Desember 2023 sementara itu Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional selama Q1 2024 adalah sebesar US$387,2 juta dibandingkan dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional sebesar US$357,6 juta pada Q1 2023, sebagian besar karena pembayaran yang lebih tinggi kepada pemasok untuk pembelian bahan baku dan persediaan selama kuartal tersebut, sebagai bagian dari berbagai upaya untuk mengoptimalkan modal kerja keseluruhan kami.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada Q1 2024 adalah sebesar US$139,5 juta, dibandingkan dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$403,2 juta pada Q1 2023 dikarenakan penambahan modal investasi melalui akusisi anak perusahaan dan mitra usaha pada Q1 2023.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat lebih rendah sebesar US$117,3 juta pada Q1 2024, dibandingkan dengan US$184,9 juta kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada Q1 2023 karena pendapatan yang lebih rendah dari fasilitas pinjaman jangka baru dan penerbitan obligasi IDR baru, bersamaan dengan pembayaran pokok dan kewajiban obligasi, sebagai bagian dari upaya proaktif untuk mengoptimalkan biaya rata-rata tertimbang pendanaan dan struktur modal keseluruhan Perseroan. (end)





Kembali ke Blog