CHINA BALAS AS DENGAN TARIF 125% UNTUK BARANG-BARANG AS

  • Info Pasar & Berita
  • 11 Apr 2025

10056826

IQPlus, (11/4) - China pada hari Jumat membalas tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump dengan menaikkan tarifnya atas barang-barang AS menjadi 125% dari 84%, menurut pernyataan dari Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara.

"Bahkan jika AS terus mengenakan tarif yang lebih tinggi, itu tidak akan lagi masuk akal secara ekonomi dan akan menjadi lelucon dalam sejarah ekonomi dunia," kata pernyataan itu, menurut terjemahan CNBC.

"Dengan tarif pada tingkat saat ini, tidak ada lagi pasar untuk barang-barang AS yang diimpor ke China," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa "jika pemerintah AS terus menaikkan tarif atas barang-barang China yang diekspor ke AS, China akan mengabaikannya."

Pemerintahan Trump mengonfirmasi kepada CNBC pada hari Kamis bahwa tarif AS atas impor China sekarang secara efektif berjumlah 145%.

Harapan akan kesepakatan AS-Tiongkok untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan telah memudar dengan cepat karena Beijing telah membalas dalam minggu lalu dengan bea masuk yang saling berbalas atas barang-barang Amerika dan pembatasan yang luas terhadap bisnis-bisnis AS.

"Sangat disayangkan bahwa Tiongkok sebenarnya tidak ingin datang dan bernegosiasi, karena mereka adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional," Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Fox Business pada hari Rabu setelah Tiongkok menaikkan tarif menjadi 84%.

"Mereka memiliki ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern, dan saya dapat memberi tahu Anda bahwa eskalasi ini merugikan mereka," kata Bessent.

Goldman Sachs pada hari Kamis memangkas perkiraan PDB Tiongkok menjadi 4% mengingat hambatan dari ketegangan perdagangan AS dan pertumbuhan global yang lebih lambat.

Sementara ekspor Tiongkok ke AS hanya mencapai sekitar 3 poin persentase dari total PDB Tiongkok, masih ada dampak yang signifikan terhadap lapangan kerja, kata analis Goldman Sachs. Mereka memperkirakan sekitar 10 juta hingga 20 juta pekerja di China terlibat dengan bisnis ekspor menuju AS. (end/CNBC)


Kembali ke Blog