26638022

IQPlus, (23/9) - China dapat menerbitkan obligasi pemerintah jangka sangat panjang dalam waktu dua tahun untuk menghasilkan stimulus senilai sedikitnya 10 triliun yuan (S$1,8 triliun) bagi perekonomian. Hal itu diungkapkan mantan penasihat bank sentral, menurut media pemerintah.

"China harus memperkenalkan serangkaian langkah, dengan fokus pada peningkatan perlindungan sosial, membeli apartemen yang tidak terjual untuk perumahan yang terjangkau, dan mempercepat pembangunan perkotaan, kata mantan Wakil Presiden Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara Liu Shijin, dikutip dari The Business Times, Senin, 23 September 2024.

Liu mengatakan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tidak boleh meniru pelonggaran kuantitatif negara-negara maju karena kebijakan ekonomi makro China harus bertujuan untuk memastikan stabilitas dan keseimbangan selama tahap pertumbuhan kecepatan sedang.

Para pembuat kebijakan Tiongkok kemungkinan meningkatkan langkah-langkah untuk setidaknya membantu perekonomian memenuhi target pertumbuhan yang semakin menantang tahun ini yaitu sekitar 5 persen, menurut para analis dan penasihat kebijakan, dengan fokus yang lebih tajam pada peningkatan permintaan untuk melawan tekanan deflasi yang terus-menerus.

Data ekonomi bulan Agustus menunjukkan momentum pemulihan ekonomi Tiongkok yang didorong oleh ekspor masih lemah. Permintaan domestik berjuang untuk mendapatkan daya tarik di tengah ancaman deflasi yang terus-menerus. (end/ba)