06856431
IQPlus, (10/3) - PT Danareksa (Persero) menyampaikan rencana untuk mengoptimalkan dua aset milik PT Produksi Film Negara (PFN) sebagai bagian dari strategi perbaikan model bisnis.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menuturkan bahwa pihaknya telah menyusun rencana kerja bagi PFN meskipun perusahaan tersebut belum resmi diinbrengkan ke Danareksa.
"Kami sudah membuat rencana kerja terkait dengan bagaimana bisnis modelnya ke depan. PFN ini memiliki dua aset utama, yakni di Otista dan Tendean. Jika dapat dioptimalkan, aset-aset tersebut bisa menjadi modal bagi PFN untuk mengembangkan model bisnis pembiayaan film," ujar Yadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya berencana menggandeng perusahaan konstruksi PT Nindya Karya (Persero) dalam merevitalisasi salah satu aset tanah bangunan milik PFN di Otista terlebih dahulu.
PT Danareksa (Persero) membukukan laba bersih konsolidasi yang belum diaudit sebesar Rp1 triliun pada 2024, tumbuh signifikan dibandingkan Rp0,9 triliun pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan bahwa pencapaian laba bersih konsolidasi ini mencerminkan pertumbuhan yang konsisten sejak penggabungan (inbreng) pertama pada 2022 lalu.
"Laba bersih kami pun terlihat dari tahun 2022 pada saat penggabungan pertama hanya Rp0,2 triliun, tahun lalu (2024) kita dapat mencapai Rp1 triliun dan tahun ini (2025) kita menargetkan sekitar Rp1,1 triliun," kata Yadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin. (end/ant)