31238286
IQPlus, (9/11) - Laporan tahunan Dewan Pakar Ekonomi Jerman yang diterbitkan menunjukkan perekonomian Jerman akan mengalami kontraksi pada 2023 dan hanya sedikit pulih pada tahun depan. Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mengalami kontraksi 0,4 persen pada 2023, menurut para ahli, sejalan dengan perkiraan Pemerintah Jerman.
Mengutip The Business Times, Kamis, 9 November 2023, krisis energi dan berkurangnya pendapatan riil akibat inflasi masih membebani prospek perekonomian jangka pendek, kata para ahli. Suku bunga yang tinggi juga berdampak buruk pada konstruksi dan investasi.
Untuk 2024, para ahli memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,7 persen, jauh di bawah proyeksi pemerintah sebesar 1,3 persen. Oleh karena itu, prospek pertumbuhan jangka menengah berada pada titik terendah sepanjang masa, menurut laporan tersebut.
"Untuk mengatasi lemahnya pertumbuhan, Jerman harus berinvestasi untuk masa depannya. Hal ini memerlukan produktivitas yang lebih besar melalui inovasi, investasi, dan dinamisme yang lebih besar dalam startup," kata Ketua Dewan Pakar Ekonomi Jerman Monika Schnitzer.
Sedangkan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengaku yakin perekonomian akan tumbuh lagi pada 2024 melalui paket tindakan untuk mendorong investasi. "Kita harus memastikan kita kembali ke jalur yang benar. Ini tentang pertumbuhan di masa depan, dan kami ingin melihatnya lagi pada 2024," ujarnya saat menerima laporan para ahli.
"Di satu sisi, Dewan Pakar Ekonomi menegaskan langkah-langkah seperti Undang-Undang Peluang Pertumbuhan untuk memperkuat perekonomian. Namun, hal ini juga menunjukkan fakta bahwa kita memerlukan reformasi lebih lanjut," pungkas Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner. (end/ba)