13552383
IQPlus, (16/5) - Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan kesiapan membangun ekosistem logistik berbasis rel guna mendukung efisiensi biaya logistik dan menjawab tantangan distribusi barang lintas wilayah Indonesia.
Didiek mengatakan bahwa Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menekankan bahwa kebijakan terhadap kendaraan truk "over dimension over loading" (ODOL) segera diterapkan pada tahun 2026.
"Kereta api siap menyambut itu. Semoga ekosistem transportasi yang berbasis rel bisa memberikan efisiensi, menekan biaya logistik di Indonesia," kata Didiek ditemui di sela peluncuran buku "Masinis yang Melintasi Badai" di Jakarta, Jumat.
Didiek menargetkan angkutan barang atau logistik PT KAI mencapai 69 juta ton pada tahun 2025, dengan 55 juta ton berasal dari batu bara di Sumatera Selatan dan sisanya dari jalur-jalur logistik di Pulau Jawa.
Kendati demikian, dia mengakui membangun ekosistem logistik di Jawa menantang, sebab melibatkan banyak pemangku kepentingan serta persaingan dengan moda transportasi lain yang telah lama beroperasi.
"Memang tantangan kereta api nggak mudah. Membangun ekosistem transportasi logistik di Pulau Jawa ini nggak mudah, stakeholder-nya banyak," tuturnya. (end/ant)