19730771
IQPlus, (17/7) - Dolar berada dalam posisi yang rapuh pada hari Kamis setelah melemah semalam karena kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump akan memecat Ketua Federal Reserve mengguncang kepercayaan di pasar AS.
Trump membantah laporan bahwa ia berencana untuk memecat Ketua Fed Jerome Powell, tetapi ia tetap membuka kemungkinan tersebut dan kembali mengkritik kepala bank sentral tersebut karena tidak menurunkan suku bunga.
Para investor khawatir bahwa pemecatan Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026 akan merusak kredibilitas sistem keuangan AS dan dolar sebagai mata uang safe haven.
Sikap The Fed yang lebih dovish dapat menyebabkan kembalinya inflasi dan imbal hasil riil negatif pada obligasi pemerintah AS, kata Mahjabeen Zaman, kepala riset valuta asing di ANZ.
"Jika itu terwujud, dolar akan jauh lebih lemah daripada yang kita perkirakan," kata Zaman dalam sebuah podcast ANZ.
"Peristiwa seperti itu, jika benar-benar terjadi, akan menimbulkan pertanyaan tentang independensi dan kredibilitas The Fed, jadi saya pikir itu hanya akan meningkatkan volatilitas."
Trump telah mengecam Powell selama berbulan-bulan karena tidak menurunkan suku bunga, yang menurutnya seharusnya 1% atau lebih rendah.
Bloomberg melaporkan bahwa presiden kemungkinan akan segera memecat Powell, dan sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Trump telah melakukan jajak pendapat kepada beberapa anggota parlemen Republik mengenai pemecatan Powell dan menerima tanggapan positif. Trump mengatakan bahwa laporan tersebut tidak benar.
"Saya tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun, tetapi saya pikir kemungkinannya sangat kecil kecuali dia harus mengundurkan diri karena penipuan," kata Trump, merujuk pada kritik Gedung Putih dan anggota parlemen Republik baru-baru ini mengenai pembengkakan biaya renovasi kantor pusat bersejarah The Fed senilai $2,5 miliar di Washington.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap mata uang utama lainnya, sedikit berubah di level 98,384 setelah melemah 0,3% pada hari Rabu. Mata uang AS tersebut menguat 0,2% menjadi 148,14 yen, setelah melemah 0,6% semalam. Euro berada di level $1,1632, turun 0,01%.
Poundsterling melemah 0,1% menjadi $1,3409.
Investor tetap fokus pada tarif menjelang batas waktu 1 Agustus ketika banyak mitra dagang menghadapi pungutan perdagangan yang lebih tinggi. (end/Reuters)