07751537
IQPlus, (19/3) - Kepala Ekonom Juwai IQI Shan Saeed yang berbasis di Malaysia mengatakan, prospek ekonomi Indonesia cukup baik dan diperkirakan bisa tumbuh hingga lima persen tahun ini.
"Dengan menerapkan dan fokus pada strategi multifaset, Indonesia dapat menciptakan perekonomian yang lebih tangguh dan dinamis. Saya tetap optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia," kata Shan Saeed dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dirinya memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia bakal tumbuh antara 4,5 persen hingga lima persen pada 2025 ini.
Menurut dia, pemerintah Indonesia dapat melakukan satu hal penting dalam hal ini, yaitu memberikan kepercayaan kepada investor lokal untuk mendorong pertumbuhan dan menarik investasi asing langsung (FDI) ke dalam perekonomian.
"Fokus pada ekonomi domestik adalah kunci utama. Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai hasil PDB yang diinginkan pada tingkat makro," ungkapnya.
Semua mata kini tertuju pada langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang bertekad untuk melakukan reformasi ekonomi dan sosial guna membawa perekonomian ke tingkat pertumbuhan selanjutnya yang menguntungkan rakyat.
"Solusinya? Memberikan kepercayaan kepada investor lokal yang memiliki dana untuk diinvestasikan di dalam negeri agar momentum pertumbuhan tetap terjaga," paparnya.
Sementara itu Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat bulan Februari 2025 perlu dibarengi dengan antisipasi perang dagang, menyusul kebijakan tarif tinggi produk impor oleh Presiden AS Donald Trump.
"Terkait dengan perang dagang, memang harus diantisipasi itu dua hal. Yang pertama, yang harus diantisipasi adalah meski Indonesia ekspor ke Amerika masih tumbuh, tapi perlu diimbangi juga dengan adanya penurunan dari sisi harga komoditas dan juga tarif ekspor yang meningkat," kata Bhima di Jakarta, Senin. (end/ant)