19538317

IQPlus, (15/7) - Ekonomi Tiongkok tumbuh lebih dari lima persen pada kuartal kedua tahun ini, menurut data resmi yang dirilis pada hari Selasa, setelah para analis memperkirakan ekspor yang kuat akan memberikan dukungan krusial meskipun ada tekanan perang dagang.

Para pemimpin negara ini sedang berjuang di berbagai lini untuk mempertahankan pertumbuhan, sebuah tantangan yang semakin sulit akibat kampanye tarif Donald Trump.

Presiden AS telah memberlakukan bea masuk terhadap Tiongkok dan sebagian besar mitra dagang utama lainnya sejak kembali menjabat pada bulan Januari, mengancam ekspor Beijing di saat Tiongkok semakin bergantung pada mereka untuk merangsang aktivitas ekonomi.

Kedua negara adidaya ini telah berupaya meredakan ketegangan perdagangan mereka setelah mencapai kerangka kerja kesepakatan dalam perundingan di London bulan lalu, tetapi para pengamat memperingatkan adanya ketidakpastian yang masih tersisa.

Trump meningkatkan tekanan pada hari Senin, memperingatkan mitra dagang Rusia.termasuk Tiongkok.bahwa ia akan mengenakan tarif "sangat berat" hingga 100 persen jika Moskow gagal mengakhiri perangnya dengan Ukraina dalam 50 hari.

Negara-negara Barat telah berulang kali mendesak Tiongkok.sekutu dagang utama Rusia.untuk menggunakan pengaruhnya dan mendesak Vladimir Putin untuk menghentikan perangnya yang telah berlangsung tiga tahun dengan Ukraina.

Data resmi pada hari Selasa menunjukkan ekonomi Tiongkok tumbuh 5,2 persen pada periode April-Juni, sesuai dengan prediksi survei analis AFP.

Namun, penjualan ritel naik 4,8 persen secara tahunan, di bawah perkiraan 5,3 persen dalam survei ekonom Bloomberg, yang menunjukkan upaya untuk mendorong konsumsi telah gagal.

Namun, output pabrik naik 6,8 persen, lebih tinggi dari perkiraan 5,6 persen. (end/AFP)