33635966
IQPlus,(3/12)- Stok minyak sawit di Malaysia melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun karena ekspor menurun pada bulan November, menurut sebuah survei.
Stok melonjak 10 persen dari bulan sebelumnya menjadi 2,7 juta ton, median dari 11 estimasi dalam jajak pendapat yang melibatkan para eksekutif perkebunan, pedagang, dan analis. Angka ini merupakan level tertinggi sejak April 2019 dan meningkat 47 persen dari tahun lalu.
Cadangan minyak sawit telah meningkat sejak Maret dan stok yang tinggi dapat menekan harga minyak tropis ini. Harga minyak berjangka sempat turun di bawah RM4.000 per ton pada bulan November karena permintaan dari importir utama India menurun seiring berakhirnya musim perayaan.
Ekspor turun sekitar 15 persen menjadi 1,4 juta ton, setelah melonjak hampir 19 persen sebulan sebelumnya. Dewan Minyak Sawit Malaysia akan menerbitkan data bulanannya pada 10 Desember.
Produksi minyak sawit mentah di Malaysia, negara penghasil minyak sawit terbesar kedua di dunia, turun 2,9 persen menjadi dua juta ton, setelah melonjak 11 persen pada Oktober, menurut survei tersebut.
"Bulan-bulan puncak produksi telah berakhir dan kita memasuki bulan-bulan produksi yang lebih rendah, tetapi permintaan masih agak lesu,"kata Paramalingam Supramaniam, direktur di perusahaan pialang Pelindung Bestari.
Pelaku pasar sedang mencari konfirmasi mengenai besarnya stok Malaysia, dan angka di atas 2,6 juta ton akan dianggap bearish, ujarnya.
Lebih lanjut dari survei:
-Stok diperkirakan antara 2,7 juta dan 2,8 juta ton, sementara produksi diperkirakan antara 1,9 juta dan 2,1 juta ton.
-Proyeksi ekspor antara 1,3 juta ton dan 1,5 juta ton.
Impor diperkirakan mencapai 40.000 ton, dibandingkan dengan 36.283 ton pada bulan Oktober.
-Konsumsi lokal antara 270.000 ton dan 490.000 ton. (end/Bloomberg)