ELPI EKSPANSI GARAP PASAR ASIA TENGGARA DAN MIDDLE EAST

  • Info Pasar & Berita
  • 10 Okt 2022

28233930

IQPlus, (10/10) - Potensi pasar kapal offshore di kawasan Asia Tenggara dan Middle East membuat PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (PNEP) semakin agresif melakukan ekspansi bisnis. Selain melakukan roadshow, emiten dengan kode ELPI ini juga mengikuti pameran internasional untuk penjajakan pasar di kawasan ini.

Menurut Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI, potensi market offshore service di kawasan di Asia memang cukup besar. Banyak perusahaan tambang sekala besar melakukan eksplorasi ditengah laut. Sebab itu, pihaknya akan aktif melakukan ekspansi bisnis dengan mengandeng perusahaan asing.

Sebagai langkah awal, ELPI telah melakukan roadshow perdana pasca IPO pada tanggal 8 Agustus 2022 lalu. Roadshow dilakukan di Malaysia dengan melakukan pertemuan bisnis dengan sejumlah pengusaha di negeri jiran tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengikuti pameran Gas & Exhibitioan dan Malaysia Oil & Gas Services Exhibition & Conference (OGA & MOGSEC) tanggal 13-15 September 2022 lalu di Kuala Lumpur Malaysia. Dalam kegiatan tesebut pihaknya difasilitasi SKK Migas dan Kementerian ESDM lewat Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas).

"Kami sampaikan banyak terimakasih pada SKK MIgas dan Kementerian ESDM. Forkapnas bukan hanya memperkenalkan produk Indonesia di dalam negeri saja, namun juga keluar negeri untuk melihat pangsa pasar -kapal offshore di Asia Tenggara. Bahkan di Middle East,. ujar Eka Tani Putra, yang didampingi Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary dan Capt. Dave Rithandak, Kamis (6/10).

Dalam roadshow dan pameran tersebut, ELPI mendapat sambutan luar biasa. Terbukti banyak perusahaan Malaysia yang antusias untuk melakukan kerjasama B2B setelah mengikuti presentasi ELPI. Bahkan tidak sedikit yang ingin agar kerjasama bisa dilakukan secepatnya. Karena peluang bisnis terbuka lebar disana.

Semula dalam kegiatan event OGA & MOGSEC 2022 tersebut pihaknya hanya memperkenalkan saja sekaligus menjajaki peluang market di Asia Tenggara. Namun justru banyak perusahaan asal Malaysia yang ingin mempercepat kerjasamanya.

Hal itu membuat Eka sangat optimis mampu merebut sebagian pasar offshore service di Malaysia dan negara lainnya di kawasan Asia.

Pasalnya, selain didukung SDM yang professional, pihaknya juga memiliki dua galangan kapal yang ada di Gresik dan Samarinda. Sehingga pekerjaan akan bisa dilakukan lebih efisien dan tepat waktu.

.Semua pekerjaan kapal offshore dikerjakan anak-anak bangsa Indonesia. Ini sesuai dengan misi kami Indonesia Pride. Kami juga sudah menerapkan kandungan lokal hingga 90 persen seuai arahan pemerintah. Sehingga kami optimis mampu berkompetisi,. tambahnya.

Untuk memperkuat rencana tersebut pihaknya akan melakukan akuisisi 49 persen saham perusahaan Malaysia, Kazo Marine SDN BHD, yang bergerak dibidang offshore supply ship. Saat ini proses appraisal sedang dilakukan. Diharapkan bulan depan sudah keluar hasilnya. Sehingga proses takeover segera bisa dilakukan.

Menurutnya, akuisisi ini sangat penting. Dengan begitu ELPI akan semakin mudah melakukan ekspansi bisnis di Malaysia karena sudah ada partner bisnisnya di sana. Saat ini Kazo Marine baru memiliki satu kapan offshore. Tahun ini pihaknya akan menambah satu lagi kapal offshore.

"pertama tahun 2023 kami akan tambah 2 kapal lagi. Sehingga totalnya nanti ada 4 kapal. Ini juga untuk memenuhi kebijakan pemerintah setempat untuk melibatkan partner setempat,. tandas Eka.

Sementara itu, terkait hasil pameran OGA & MOGSEC 2022, Capt. Dave Rithandaka, wakil ELPI dalam event tersebut menambahkan, memang cukup banyak yang berharap melakukan kerjasama bisnis. Namun dirinya belum bisa menjelaskan sekarang nama-nama perusahaannya.

"Mereka akan datang kesini untuk melihat kegiatan di dua galangan milik ELPI. Mereka juga ingin membuktikan ELPI punya 100 unit kapal lebih seperti yang kami presentasikan di hadapan mereka," ujar Capt. Dave Rithandaka.

Terkait rencana pemerintah yang akan menghapuskan bea masuk kegiatan produksi kapal di dalam negeri baik bahan baku maupun teknologi, Eka Taniputra menyambut baik. Sebab kebijakan tersebut akan membuat biaya produksi lebih murah sehingga lebih kompetitif.

Selama ini kapal produksi dalam negeri kurang kompetitif dibanding dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Sehingga untuk masuk ke market global, galangan kapal di Indonesia kurang bisa bersaing. Apalagi jika pemerintah mau menghapus PPN dan PPh untuk produk kapal dalam negeri, maka industri kapal nasional jauh lebih kompetitif lagi.

"Jika itu dilakukan, maka harga kapal produksi nasional akan lebih kompetitif 15 persen dibanding dengan produk kapa asing," ujarnya.

Sementara itu, Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary, menambahkan, ELPI juga melakukan beberapa langkah pendukung diantaranya re-branding anak perusahaan dari PT Global Eka Marine menjadi ELPI Offshore untuk pangsa pasar di Asia Tenggara. Namun kedepan bisa merambah Asia.

Saat ini ELPI semakin tumbuh berkembang dengan pesat dimana telah mempunyai dan mengoperasikan lebih dari 100 unit armada seperti Crewboat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platfortm Supply Vessels, Utility Vessel dan Specialised Vessel.

"Kami juga akan membangun training center di Surabaya dengan kurikulum standard internasional. Sehingga nanti lulusannya juga akan di akui di dunia," tandas Wawan Heri Purnomo.

Sebelumnya, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas menyampaikan salah satu tujuan dari OGA MOGSEC menjadi wadah di kawasan Asia bagi para pemangku kepentingan migas untuk bertemu dengan pengambil keputusan langsung dari perusahaan migas nasional dan internasional.
Selain itu juga sekaligus memperoleh informasi terkini dan relevan atas trend yang sedang berlangsung, teknologi dan solusi industri offshore. Hal ini juga meningkatan efek perekonomian nasional melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produksi hulu minyak dan gas bumi serta menumbuh kembangkan investasi.

Delegasi Pavillion Indonesia pada OGA MOGSEC 2022 dipimpin Erwin Suryadi, Kepala Divisi Perencanaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas. Ada beberapa prospek dan peluang bisnis yang dihasilkan dari sesi presentasi bisnis sepanjang hari ini.

"Kita terus kawal supaya berbagai peluang tersebut terealisasi," kata Erwin Suryadi. (ahd)

Kembali ke Blog