33753692

IQPlus, (3/12) - Filipina telah mempersempit target pertumbuhan ekonominya untuk 2024 ke kisaran 6-6,5 persen atau turun dari batas atas 7 persen sebelumnya. Kemudian merevisi prospeknya hingga 2028 di tengah ketidakpastian domestik dan eksternal, kata panel pemerintah.

"Kita bergerak di dunia yang lebih tidak pasti," kata Sekretaris Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan, dikutip dari The Business Times, Selasa, 3 Desember 2024.

Ia menambahkan peristiwa global dapat memberikan hambatan domestik, sementara agenda tarif Presiden terpilih AS Donald Trump dapat memengaruhi negara tersebut ke kedua arah. Sekretaris Keuangan Ralph Recto mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa Filipina masih dapat tumbuh 'secara realistis' sebesar 6,0 persen tahun ini.

Pada saat yang sama, Filipina juga memperluas target pertumbuhannya untuk 2025-2028 ke kisaran 6-8 persen, dari 6,5-7,5 persen untuk 2025 dan 6,5-8 persen pada 2026-2028 dalam pertemuan Juni untuk mencerminkan berkembangnya ketidakpastian domestik dan global.

Presiden Ferdinand Marcos Jr akan menyelesaikan masa jabatan tunggalnya selama enam tahun pada 2028.

Perekonomian Filipina tumbuh 5,2 persen pada kuartal ketiga, yang merupakan pertumbuhan terlemah dalam lebih dari setahun, karena cuaca buruk mengganggu pengeluaran pemerintah dan menurunkan hasil pertanian. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tahun berjalan menjadi 5,8 persen. (end/ba)