20430291
IQPlus, (23/7) - Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menekankan pentingnya edukasi konsumen dalam upaya mengurangi konsumsi gula dan menurunkan angka penyakit tidak menular di Indonesia.
Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa edukasi kepada konsumen jauh lebih penting ketimbang memberlakukan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan.
Ia menyebut banyak negara lain yang telah memberlakukan cukai terhadap minuman berpemanis, tetapi tak lantas menurunkan persentase penyakit tidak menular di negaranya.
Pasalnya, menurut Adhi, penanganan konsumsi gula harus dilakukan secara komprehensif dan tidak hanya fokus pada industri makanan dan minuman (mamin).
Adhi juga menekankan pentingnya partisipasi aktif konsumen dalam menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan dan mengendalikan konsumsi gula mereka sendiri.
GAPMMI menyatakan siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi konsumen tentang pola makan sehat dan mengendalikan konsumsi gula.
Adhi Lukman juga ikut menanggapi terkait roti Aoka yang tengah viral karena disebut-sebut mengandung zat pengawet berbahaya.
Adhi mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kebenaran informasi terkait kandungan zat pengawet sodium dehydroacetate dalam roti tersebut, dan menyerahkan tanggung jawab itu kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tetapi kalau benar-benar ditemukan ada kandungan yang tidak boleh, tentu BPOM akan segera melakukan tindak pengamanan supaya tidak membahayakan konsumen Saya kira itu harus segera ditangani supaya tidak membahayakan konsumen," katanya. (end/ant)