GUBERNUR FED : AI AKAN UBAH PEREKONOMIAN MESKI HASIL BERVARIASI

  • Info Pasar & Berita
  • 12 Nov 2025

31541881

IQPlus, (12/11) - Gubernur Federal Reserve, Michael Barr, mengatakan meskipun kecerdasan buatan akan mentransformasi perekonomian, terdapat berbagai kemungkinan hasil yang akan dicapai.

Barr, dalam pidato yang disiapkan pada hari Rabu di Singapore FinTech Festival, menguraikan dua skenario dasar. Pertama, adopsi AI generatif dapat meningkatkan tugas dan peran yang ada.

Kedua, hal ini dapat menghasilkan dampak transformatif, di mana pekerjaan dan waktu luang mengalami perubahan radikal yang meningkatkan efisiensi dan membentuk kembali perusahaan dengan model bisnis baru.

"Saat ini, sulit untuk memprediksi skenario mana (atau mungkin satu atau lebih skenario antara) yang akan terjadi," ujarnya.

Para pejabat The Fed memilih untuk memangkas suku bunga acuan mereka pada masing-masing dari dua pertemuan kebijakan terakhir mereka menyusul perlambatan tajam dalam perekrutan selama musim panas.

Komentar publik baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka terbagi pendapat mengenai perlunya pemangkasan ketiga pada bulan Desember, meskipun investor bertaruh pada satu pemangkasan, menurut data berjangka.

Dalam pidatonya, Barr merujuk pada survei The Fed New York yang menunjukkan bahwa AI telah mendorong perusahaan untuk mengurangi rencana perekrutan sebuah perkembangan yang menurut Gubernur The Fed mungkin berkontribusi pada tingkat penciptaan lapangan kerja yang lebih lambat meskipun ia tidak mengomentari prospek jangka pendek kebijakan moneter.

Ia juga menunjukkan kemungkinan bahwa investasi modal triliunan dolar yang direncanakan untuk pusat data dapat mendorong perubahan ekonomi yang signifikan, termasuk peningkatan produktivitas.

"Investasi modal umumnya meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan menawarkan potensi pertumbuhan output yang lebih tinggi tanpa tekanan inflasi dalam jangka panjang," kata Barr. "Seperti yang telah saya bahas dalam pernyataan sebelumnya, jika perubahan ini signifikan, perubahan tersebut juga dapat memengaruhi pelaksanaan kebijakan moneter." (end/Bloomberg)

Kembali ke Blog