07260108
IQPlus, (14/3) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis provinsi yang dipimpinnya mampu mempertahankan posisi sebagai daerah dengan produksi beras tertinggi di Indonesia pada 2025.
Optimisme tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, yang turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Menurut Khofifah, target produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 12,7 juta ton pada 2025 dapat tercapai jika 488.379 hektare lahan kurang produktif di Jatim dapat dioptimalkan melalui sistem irigasi yang memadai.
"Kami optimistis target peningkatan produksi GKP sebesar 12,7 juta ton bisa dicapai jika lahan kurang produktif dapat dioptimalkan dengan baik," katanya.
Sementara itu Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya stabilitas harga bahan pokok serta pengelolaan panen raya di Jawa Timur saat Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Jatim Tahun 2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Pangan menyoroti keterkaitan sektor pangan dengan infrastruktur yang menjadi domain Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), termasuk irigasi, waduk, pembangunan sawah baru, serta akses jalan menuju area pertanian.
Dia menegaskan, dua hal utama dalam pengelolaan pangan, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Saat ini harga sembako di Jawa Timur sangat baik, bahkan cenderung turun. Saya meminta gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wali kota untuk memastikan kondisi ini tetap terjaga agar masyarakat dapat menjalani Ramadhan dan Lebaran dengan tenang dan bahagia," ujarnya. (end/ant)