20735497

IQPlus, (26/7) - Harga emas naik tipis pada hari Jumat namun tetap berada di jalur penurunan mingguan, sementara para pedagang menunggu data inflasi AS untuk isyarat lebih lanjut mengenai arah penurunan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$2,368.89 per ounce, pada pukul Jumat pagi, namun turun lebih dari 1 persen pada minggu ini. Emas berjangka AS naik 0,5 persen menjadi US$2,364.10.

Pasar sedang menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada pukul 12.30 GMT (19.30 WIB). Indeks harga PCE adalah ukuran inflasi pilihan The Fed AS.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua, namun tekanan inflasi mereda, sehingga ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September tetap utuh.

Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menonjol di lingkungan suku bunga rendah.

Impor emas bersih Tiongkok melalui Hong Kong merosot 18 persen pada bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, karena lonjakan harga emas baru-baru ini membebani permintaan perhiasan.

SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,41 persen menjadi 845,19 ton pada hari Kamis dari 841,74 ton dari sesi sebelumnya.

Di bidang geopolitik, Wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, yang memberikan nada yang lebih keras daripada Presiden Joe Biden.

Perak di pasar spot datar pada US$27,96 per ounce, platinum naik 0,6 persen menjadi US$938,95 dan paladium naik 0,5 persen menjadi US$911,50. (end/Reuters)