27526139
IQPlus, (2/10)- Harga minyak naik sekitar 3% pada hari Selasa setelah Iran menembakkan serangkaian rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon.
Harga minyak mentah Brent naik $1,86, atau 2,6%, menjadi $73,56 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,66, atau 2,4%, menjadi $69,83. Sebelumnya, kedua harga minyak mentah acuan naik lebih dari 5%.
Alarm berbunyi di seluruh Israel dan ledakan dapat terdengar di Yerusalem dan lembah Sungai Yordan setelah warga Israel menyerbu tempat perlindungan bom.
Clay Seigle, seorang ahli strategi risiko politik independen, mengatakan dalam sebuah email bahwa Israel "tidak akan ragu untuk memperluas serangan militernya untuk menyerang Iran secara langsung. Dan aset minyak Iran kemungkinan besar masuk dalam daftar target."
Serangan Israel terhadap fasilitas produksi atau ekspor minyak Iran dapat menyebabkan gangguan material, berpotensi lebih dari satu juta barel per hari, kata Seigle.
Sementara itu, di Laut Merah , kelompok lain yang didukung Iran, Houthi di Yaman, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sedikitnya satu dari dua kapal yang rusak di lepas pelabuhan Hodeidah. Houthi telah melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di dekat Yaman sejak November lalu sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
"jika terjadi eskalasi, proksi Iran, pemberontak Houthi dan paramiliter Irak, mungkin melancarkan serangan terhadap produsen minyak Timur Tengah, khususnya Arab Saudi," kata Tamas Varga, seorang analis di PVM, sebuah firma pialang dan konsultan yang merupakan bagian dari TP ICAP.
"Kini muncul kekhawatiran nyata bahwa pasokan minyak akan terdampak, dan perdagangan yang menegangkan dan tidak stabil diantisipasi hingga gambarannya menjadi jelas," tambah Varga. (end/Reuters)