HARGA MINYAK NAIK USAI KOMENTAR TRUMP TERHADAP IRAN

  • Info Pasar & Berita
  • 18 Mar 2025

07626600

IQPlus, (18/3) - Harga minyak naik pada hari Senin setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS akan meminta pertanggungjawaban anggota OPEC Iran atas serangan apa pun yang akan dilakukan oleh Houthi, kelompok militan di Yaman yang telah melancarkan serangan rudal terhadap pengiriman komersial di Laut Merah dan Israel.

Minyak mentah berjangka AS naik 40 sen, atau 0,6%, ditutup pada $67,58 per barel. Patokan global Brent naik 49 sen, atau 0,69%, ditutup pada $71,07 per barel.

"Setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi akan dianggap, mulai saat ini, sebagai tembakan yang dilepaskan dari senjata dan pimpinan IRAN," kata Trump dalam sebuah unggahan di platform media sosial Truth Social. "IRAN akan bertanggung jawab, dan menanggung akibatnya, dan konsekuensinya akan mengerikan!" Ancaman Trump muncul setelah AS melancarkan gelombang serangan udara baru terhadap Houthi selama akhir pekan.

Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan pada hari Minggu bahwa kampanye AS akan terus berlanjut hingga kelompok militan tersebut menghentikan serangannya. "Kampanye ini adalah tentang kebebasan navigasi dan pemulihan pencegahan," kata Hegseth kepada "Sunday Morning Futures" di Fox News. "Begitu Houthi mengatakan kami akan berhenti menembaki kapal Anda, kami akan berhenti menembaki pesawat nirawak Anda, kampanye ini akan berakhir. Namun hingga saat itu, kampanye ini tidak akan pernah berhenti."

Kelompok Houthi mulai menargetkan pengiriman komersial yang melintasi Laut Merah pada akhir tahun 2023 untuk mendukung Hamas, setelah kelompok militan Palestina tersebut melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan dan Israel menanggapinya dengan operasi darat dan udara di Gaza. Kelompok Houthi dan Hamas sama-sama bersekutu dengan Iran.

Serangan rudal Houthi telah memaksa perusahaan pelayaran internasional untuk mengubah rute kapal kontainer yang biasanya melewati Laut Merah dan Terusan Suez.

Trump telah memberlakukan kembali operasi "tekanan maksimum" terhadap Iran dengan tujuan untuk menekan ekspor minyak Republik Islam tersebut. Menteri Keuangan Scott Bessent baru-baru ini mengatakan bahwa tujuan pemerintahan Trump adalah untuk menghancurkan ekonomi Iran.

Gedung Putih yakin Iran sedang mengejar senjata nuklir, tuduhan yang dibantah oleh Republik Islam tersebut. Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, mengatakan pada hari Minggu bahwa "semua opsi tersedia" untuk memastikan Iran tidak memperoleh bom nuklir.

"Kita tidak boleh membiarkan situasi ini mengakibatkan perlombaan senjata di Timur Tengah dalam hal proliferasi nuklir," kata Waltz dalam acara "This Week" di ABC. (end/CNBC)






Kembali ke Blog