HARGA MINYAK SEDIKIT MELEMAH USAI BANYAKNYA PRODUKSI DI AS

  • Info Pasar & Berita
  • 24 Jan 2024

02325517

IQPlus, (24/1) - Harga minyak ditutup lebih rendah pada hari Selasa (23 Januari) karena para pedagang fokus pada peningkatan kembali produksi minyak mentah di beberapa bagian Amerika Serikat, seiring dengan meningkatnya pasokan di Libya dan Norwegia, daripada risiko terhadap pasokan yang disebabkan oleh konflik di Eropa dan Timur Tengah.

Minyak mentah Brent menetap di $79,55 per barel, kehilangan 51 sen AS, atau 0,6 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate AS menetap pada $74,37 per barel, turun 39 sen AS, atau 0,5 persen.

Di North Dakota, negara bagian penghasil minyak terbesar ketiga di AS, sejumlah produksi minyak kembali beroperasi setelah ditutup karena suhu dingin yang ekstrim, kata otoritas saluran pipa di negara bagian tersebut. Namun produksinya masih turun sebanyak 300.000 barel per hari (bpd).

Pelemahan permintaan bensin AS yang terus-menerus juga berdampak pada harga minyak, kata John Kilduff, partner di Again Capital.

Sementara stok minyak mentah AS turun 6,67 juta barel pada pekan lalu, persediaan bensin melonjak 7,2 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Data resmi pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu.

Produksi minyak mentah Norwegia naik menjadi 1,85 juta barel per hari pada bulan Desember, naik dari 1,8 juta barel per hari pada bulan sebelumnya dan mengalahkan perkiraan analis sebesar 1,81 juta barel per hari, menurut Direktorat Lepas Pantai Norwegia.

Di Libya, produksi di ladang minyak Sharara yang berkapasitas 300.000 barel per hari dimulai kembali pada 21 Januari setelah berakhirnya protes yang menghentikan produksi sejak awal bulan ini.

Ketidakpastian geopolitik membatasi kerugian.

"Ada tekanan geopolitik yang tidak cukup untuk benar-benar menggairahkan pasar minyak, namun cukup untuk menjaga pasar agar tidak mencapai titik terendah," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Bank.

Harga minyak mentah naik sekitar 2 persen pada hari Senin setelah serangan drone Ukraina terhadap terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga Baltik Novatek dekat kota terbesar kedua di Rusia, St Petersburg, menimbulkan kekhawatiran pasokan.

Di Timur Tengah, ketegangan meningkat setelah pasukan AS dan Inggris melakukan serangan gabungan kedua terhadap posisi Houthi di Yaman. (end/Reuters)





Kembali ke Blog