31352646
IQPlus, (10/11) - Hong Kong memasarkan serangkaian obligasi "digital native" baru yang berdenominasi dalam berbagai mata uang, memperkuat upaya kota tersebut untuk menjadi pusat aset digital global.
Pemerintah berencana menjual obligasi hijau digital berdenominasi dolar AS, dolar Hong Kong, euro, dan yuan lepas pantai, menurut sumber yang mengetahui hal ini. Harga kesepakatan dapat ditetapkan paling cepat Senin (10 November), kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sedang membahas masalah pribadi. Jika berhasil ditetapkan harganya, ini akan menandai penjualan ketiga di Hong Kong sejak 2023.
Obligasi digital adalah instrumen utang yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk penerbitan, perdagangan, dan penyelesaiannya. Obligasi ini dapat diterbitkan melalui platform teknologi buku besar terdistribusi (DLT) seperti yang disediakan oleh HSBC Holdings atau Goldman Sachs, atau pada blockchain publik seperti Ethereum, yang mungkin menawarkan fleksibilitas lebih besar.
Obligasi digital telah mendapatkan momentum di Hong Kong seiring pemerintah mengambil langkah untuk mendorong penerbitan obligasi token. Dorongan ini muncul ketika para pembuat kebijakan di seluruh Asia berlomba-lomba untuk merangkul aset digital, berusaha mengimbangi kebijakan pro-kripto Presiden AS Donald Trump.
"Singapura dan Dubai telah mengambil langkah strategis yang kuat dalam aset digital, menghadirkan persaingan nyata bagi Hong Kong," kata Li Han, analis di Citic Securities. Kerangka hukum kota tersebut masih membutuhkan kejelasan tentang obligasi token, karena sistem yang ada dirancang berdasarkan obligasi tradisional, tambah Li.
Selain penjualan obligasi pemerintah, setidaknya enam obligasi digital telah diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan di kota tersebut, mengumpulkan total US$1 miliar, dengan empat di antaranya diterbitkan tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Dua perusahaan Tiongkok yang didukung negara, Shenzhen Futian Investment Holdings dan Shandong Hi-Speed Holdings Group, baru-baru ini menetapkan harga obligasi tersebut di kota tersebut.
Surat utang terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah Hong Kong akan dicatat dan dikliring menggunakan platform DLT yang disediakan oleh HSBC.
S&P telah memberikan peringkat AA+ untuk surat utang digital yang diusulkan, kata Rain Yin, direktur di perusahaan tersebut. Meskipun sekuritas semacam itu mengandung beberapa risiko baru, "risiko tersebut dimitigasi oleh rencana yang pada akhirnya mengharuskan pengalihan surat utang ke sistem tradisional jika terjadi gangguan," tambahnya. (end/bussinesstimes.com)