22335282

IQPlus, (12/8) - Pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Desa Owata, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) bersama mitra kerja, kini telah menembus progres fisik 87%.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), bendungan ini diharapkan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan air, mendorong pertanian modern di pedesaan, sekaligus mendukung transisi menuju energi terbarukan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa proyek ini dilaksanakan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) Hutama Karya . PT Basuki Rahmanta Putra . PT Bina Nusa Lestari (KSO HK-BRP-BNL), dengan porsi pekerjaan Hutama Karya mencapai 70%.

Ruang lingkupnya mencakup pembangunan jalan akses, jembatan, konstruksi main dam, instalasi instrumentasi pengawasan, hingga pembersihan area genangan.

"Pekerjaan dapat berlangsung lebih cepat, ramah lingkungan, akurat, dan minim kesalahan berkat penerapan teknologi konstruksi modern dengan memanfaatkan teknologi digital untuk simulasi virtual, visualisasi 3D, dan pemantauan real-time, sehingga prosesnya lebih efisien," ujar Adjib.

Meski cuaca kerap tidak bersahabat, lanjut Adjib, progres proyek tetap berjalan mulus berkat penambahan tenaga kerja dan alat berat.

Bendungan setinggi 75 meter ini dilengkapi saluran pelimpah berbentuk terowongan sepanjang 370 meter, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Indonesia.

Desainnya dirancang kokoh dan aman agar mampu mengatur aliran air secara optimal sekaligus bertahan dalam jangka panjang.

Manfaat strategis bendungan ini sangat beragam, mulai dari pengendalian banjir dengan kapasitas reduksi hingga 414,22 meter kubik/detik, penyediaan air baku sebesar 2,2 meter kubik/detik, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 4,95 MW, hingga irigasi untuk 4.193 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bone Bolango, meliputi DI Alale, DI Lomaya, dan DI Pilohayanga.

"Bendungan Bulango Ulu tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur pengelolaan air, tetapi juga menjadi motor penggerak kemajuan daerah. Proyek ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, menyediakan sumber energi bersih, membuka akses air bersih, menyerap ribuan tenaga kerja lokal selama konstruksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Gorontalo," kata Adjib. (end)