13356361

IQPlus, (14/5) - Imbal hasil obligasi pemerintah AS sedikit menurun pada hari Rabu karena investor menilai keadaan ekonomi AS di tengah laporan inflasi yang lemah dan perjanjian perdagangan AS-Tiongkok.

Pada pukul 3:47 dini hari ET, imbal hasil Treasury 10-tahun turun lebih dari 3 basis poin menjadi 4,468%, sementara imbal hasil Treasury 2-tahun lebih rendah lebih dari satu basis poin menjadi 4%.

Satu basis poin setara dengan 0,01%, dan imbal hasil dan harga bergerak ke arah yang berlawanan.

Kekhawatiran investor mengenai dampak tarif terhadap ekonomi AS mereda pada hari Rabu setelah inflasi lebih rendah dari perkiraan pada hari Selasa, dan menunjukkan bahwa harga belum meningkat secara besar-besaran.

Indeks harga konsumen untuk bulan April naik 2,3% secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan kenaikan 2,4% oleh para ekonom, menurut Dow Jones. Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk harga pangan dan energi mencapai 2,8%, sesuai dengan ekspektasi.

Federal Reserve memperingatkan stagflasi dalam pertemuannya di bulan Mei, karena tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump pada bulan April.

Namun, serangkaian perkembangan positif termasuk jeda 90 hari pada tarif timbal balik untuk sebagian besar negara, kesepakatan perdagangan dengan Inggris , dan kesepakatan dengan Tiongkok untuk menghentikan sementara sebagian besar pungutan telah meredakan ancaman stagflasi.

Analis Deutsche Bank mencatat bahwa .dampak luas. dari tarif .teredam. dalam data inflasi.

"Ekonom AS kami berpendapat bahwa data bulan April masih terlalu dini untuk menunjukkan tarif Hari Pembebasan dalam angka agregat, dan mereka tidak memperkirakan dampaknya akan terlihat pada harga konsumen hingga bulan Juni," kata para analis dalam sebuah catatan.

Investor juga akan menantikan rilis indeks harga produsen dan data penjualan eceran pada hari Kamis untuk wawasan lebih dalam tentang perekonomian. (end/CNBC)