03132375
IQPlus, (1/2) - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bank sentral di Asia mungkin melihat ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter pada akhir tahun ini karena inflasi yang moderat. IMF juga meminta Tiongkok untuk memberikan pesan yang jelas tentang bagaimana mereka berencana mengatasi permasalahan propertinya.
"Rata-rata inflasi di Asia turun menjadi 2,6 persen pada 2023 dari 3,8 persen pada 2022, terutama dengan kemajuan pesat di negara-negara berkembang," kata Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dikutip dari The Business Times, Kamis, 1 Februari 2024.
"Dengan cepatnya merosotnya tekanan inflasi, prospek soft landing semakin membaik di Asia," tambahnya.
"Banyak bank sentral regional yang berada pada jalur untuk mencapai target inflasi mereka pada 2024. Asalkan para pengambil kebijakan tetap stabil sampai inflasi kembali stabil, ruang untuk pelonggaran moneter mungkin muncul pada akhir tahun ini," katanya.
Namun, Srinivasan memperingatkan adanya perbedaan antar negara, dengan pertumbuhan harga yang mendekati nol di Tiongkok tahun lalu memicu kekhawatiran mengenai deflasi. Sementara inflasi Jepang kemungkinan tetap di atas target bank sentral sebesar dua persen hingga 2025.
"Inflasi yang relatif terkendali berarti bank sentral di Asia menaikkan suku bunga lebih rendah dibandingkan dengan bank sentral di wilayah lain, sehingga memberikan tekanan pada beberapa mata uang Asia pada musim gugur 2023," pungkasnya. (end/ba)