11742891
IQPlus, (28/4) - Kepala Departemen Makroekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman menyarankan pemerintah untuk merevisi kebijakan insentif pajak agar lebih berbasis kinerja daripada sektor prioritas.
Hal itu bertujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah koreksi target dari Dana Moneter Internasional (IMF).
"Saya kira salah satu oleh-oleh negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) adalah reformasi perpajakan, untuk menjadi lebih agresif dan tepat sasaran menjadi penting. Tax holiday lebih selektif, dengan pendekatan berbasis pada kinerja, bukan pada sektor prioritas formalitas," kata Rizal dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin.
Di sisi lain, dia juga mendorong optimalisasi kebijakan investasi, salah satunya melalui pelaksanaan sistem OSS (Online Single Submission).
Meski potensi pasar Indonesia besar, gap antara desain kebijakan dan implementasi di lapangan masih sering terjadi, sehingga daya tarik investasi belum optimal.
"Para investor itu tidak hanya butuh kemudahan atau .karpet merah., tapi yang lebih penting adalah kepastian bisnis dan stabilitas kebijakan daripada berbagai insentif," ujar dia. (end/ant)