22653785

IQPlus, (15/8) - Indeks Nikkei Jepang ditutup pada level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (15 Agustus), karena yen melemah dan data menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut secara mengejutkan tangguh.

Indeks Nikkei 225 mempercepat kenaikan di sesi sore, melonjak 1,7 persen hingga berakhir pada rekor tertinggi di 43.378,31. Indeks ini menyentuh rekor tertinggi intraday di 43.451,46 di awal pekan. Indeks Topix yang lebih luas melonjak 1,6 persen menjadi 3.107,68, juga merupakan rekor penutupan.

Pelemahan yen semalam memberikan dukungan bagi saham-saham eksportir, sementara data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan perekonomian Jepang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1 persen pada kuartal April-Juni, melampaui perkiraan. Para analis memperkirakan dampak penuh tarif AS terhadap pertumbuhan akan terlihat kemudian.

Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan komentar Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Kamis bahwa Bank of Japan kemungkinan akan menaikkan suku bunga merupakan faktor-faktor di balik lonjakan saham-saham keuangan, ujar Wataru Akiyama, ahli strategi Nomura Securities.

"Ekspektasi kinerja yang membaik akibat kenaikan suku bunga domestik menjadi pendorong, yang menyebabkan kenaikan relatif besar pada saham-saham bank dan perusahaan asuransi hari ini," ujarnya.

Perbankan mencatatkan kenaikan terbesar di Topix, dengan sub-indeks pemberi pinjaman naik 4,7 persen ke level tertinggi sejak Mei 2006. Saham Mitsubishi UFJ Financial Group naik 6 persen, menandai sesi kenaikan kedelapan berturut-turut dan mencapai rekor tertinggi.

Ada 177 saham yang menguat pada indeks Nikkei, sedangkan 46 saham yang turun. (end/Reuters)