12857134
IQPlus, (8/5) - Inflasi Filipina meningkat selama tiga bulan berturut-turut pada April, meskipun dengan laju yang lebih lambat dari perkiraan dan kemungkinan membuat bank sentral tetap waspada dalam hal kebijakan suku bunga.
Mengutip The Business Times, Rabu, 8 Mei 2024, harga konsumen naik 3,8 persen dibandingkan dengan tahun lalu pada bulan lalu, menurut data badan statistik yang dirilis. Angka tersebut lebih lambat dari median kenaikan sebesar 4,1 persen yang diperkirakan oleh para ekonom dalam survei Bloomberg.
Inflasi beras mencapai 23,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu, lebih lambat dibandingkan dengan angka Maret sebesar 24,4 persen.
Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas Eli Remolona bulan lalu menandai peningkatan risiko inflasi yang melanggar target bank sentral sebesar 2-4 persen untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2024.
Tekanan harga yang terus-menerus menjadi alasan bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga utama pada tingkat tertinggi dalam 17 tahun sebesar 6,5 persen pada pertemuan bulan ini, dan kemungkinan menunda pelonggaran moneter pada tahun depan. (end/ba)