04955516

IQPlus, (19/2) - Inflasi Inggris meningkat lebih cepat dari yang diharapkan hingga mencapai level tertinggi dalam 10 bulan sebesar 3,0% pada bulan Januari dan kemungkinan akan segera meningkat lagi, menguji keyakinan Bank of England bahwa tekanan harga berada pada jalur menurun dalam jangka panjang.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi utama sebesar 2,8%, didorong naik dari tingkat 2,5% pada bulan Desember oleh faktor-faktor termasuk peningkatan batas atas tarif bus dan pajak yang dibebankan pada biaya sekolah swasta oleh pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer.

BoE juga telah memperkirakan tingkat inflasi Januari sebesar 2,8%.

Bank sentral memperkirakan inflasi harga konsumen akan mencapai puncaknya pada 3,7% pada kuartal ketiga tahun ini, yang sebagian besar didorong oleh biaya energi yang lebih tinggi dan tarif yang diatur untuk barang-barang seperti pasokan air rumah tangga.

Namun Gubernur Andrew Bailey dan rekan-rekannya mengatakan perlambatan di pasar kerja kemungkinan akan membatasi permintaan upah yang lebih tinggi tahun ini setelah percepatan pada akhir tahun 2024, sehingga membatasi risiko peningkatan tekanan inflasi.

Nilai tukar pound sterling menguat setelah angka-angka tersebut dipublikasikan sebelum dengan cepat kembali stabil ke level sebelum rilis.

Inflasi jasa ukuran utama tekanan harga bagi bank sentral berada pada 5,0% pada bulan Januari dibandingkan dengan 4,4% pada bulan Desember, kata ONS. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters dan BoE telah memperkirakan inflasi akan meningkat lebih lanjut menjadi 5,2%.

Inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi, makanan, alkohol, dan tembakau, naik menjadi 3,7% dari 3,2%. Jajak pendapat Reuters menunjukkan angka 3,7%. (end/Reuters)