22034795

IQPlus, (8/8) - Kementerian Perdagangan Thailand menyebutkan tingkat inflasi utama tahunan Thailand meningkat pada Juli karena harga energi dan pangan yang lebih tinggi. Akan tetapi, angkanya tetap di bawah kisaran target bank sentral sebesar 1-3 persen.

Mengutip The Business Times, Kamis, 8 Agustus 2024, indeks harga konsumen (IHK) utama naik 0,83 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, setelah kenaikan tahunan Juni sebesar 0,62 persen, dan dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 0,70 persen dalam jajak pendapat Reuters.

"Inflasi pada Agustus diperkirakan mendekati laju Juli," kata Direktur Kantor Kebijakan dan Strategi Perdagangan Thailand Poonpong Naiyanapakorn.

Dalam tujuh bulan pertama 2024, inflasi utama tahunan rata-rata adalah 0,11 persen, dan Kementerian Perdagangan telah mempertahankan perkiraannya untuk tahun penuh antara 0 hingga 1 persen. Skema bantuan pemerintah senilai 500 miliar baht (S$18,6 miliar) tidak diharapkan dapat menaikkan harga produk, kata Poonpong.

"Pemerintah berupaya untuk merangsang ekonomi, bukan meningkatkan biaya produksi barang," katanya.

Skema tersebut, yang akan diluncurkan pada kuartal keempat, memerlukan transfer dana sebesar 10.000 baht kepada 50 juta penerima untuk dibelanjakan di daerah mereka dalam jangka waktu enam bulan.

Bank of Thailand (BOT) mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi utama akan kembali ke kisaran target pada kuartal keempat. BOT telah mempertahankan suku bunga acuannya pada level tertinggi dalam satu dekade sebesar 2,50 persen meskipun ada tekanan pemerintah untuk memangkas biaya pinjaman guna memacu pertumbuhan ekonomi. (end/ba)