JEPANG BERHARAP TETAP PADA SIKLUS KENAIKAN SUKU BUNGA MESKI PM ISHIBA BERSIKAP DOVISH

  • Info Pasar & Berita
  • 04 Okt 2024

27749644

IQPlus, (4/10) - Meskipun komentar dovish dari Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyebabkan penurunan tajam yen, namun analis pasar tidak beranjak dari ekspektasi kebijakan Bank of Japan (BOJ) untuk jangka panjang.

Yen merosot hingga 147,15 terhadap dolar AS setelah Ishiba mengatakan kepada wartawan bahwa iklim ekonomi saat ini tidak memerlukan kenaikan suku bunga tambahan. Mata uang tersebut mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2022 selama sesi tersebut.

"Saya tidak percaya bahwa kita berada dalam lingkungan yang mengharuskan kita untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut," kata Ishiba, setelah bertemu dengan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda .yang memimpin komite penetapan suku bunga di bank sentral Jepang, dikutip dari CNBC International, Jumat, 4 Oktober 2024.

Komentar perdana menteri tersebut menandai perubahan nada yang drastis dibandingkan dengan pesan pada kampanye terbarunya.

"Pergeseran ini khususnya penting karena perdana menteri telah lama mengkritik Pemerintahan Partai Demokrat Liberal sebelumnya, termasuk pemerintahan mendiang Abe Shinzo, yang .Abenomics.-nya dikaitkan dengan pelonggaran moneter," kata Stefan Angrick, ekonom senior di Moodys Analytics.

"Saya masih bertaruh pada kenaikan suku bunga pada Oktober," kata Angrick kepada CNBC, seraya mencatat risalah rapat BOJ terbaru dari September masih menunjukkan pandangan optimistis terhadap perekonomian.

Pasar berjangka menyiratkan peluang kurang dari 50% bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga sebesar 10 basis poin sebelum akhir tahun, menurut data LSEG. Sedangkan anggota dewan BOJ Asahi Noguchi mengatakan bahwa bank sentral harus melanjutkan kebijakan moneter akomodatifnya untuk sementara waktu.

Ia mencatat perlu waktu untuk mengubah persepsi publik bahwa harga tidak akan meningkat secara signifikan di masa mendatang. (end/ba)


Kembali ke Blog