10557952

IQPlus, (16/4) - Jepang melampaui angka 10 juta pengunjung dengan laju tercepat tahun ini, mencapai level tersebut pada bulan Maret, data resmi menunjukkan pada hari Rabu karena yen yang lemah mendorong ledakan pariwisata yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kedatangan pengunjung asing untuk bisnis dan liburan mencapai 3,5 juta bulan lalu, sehingga total hingga kuartal pertama menjadi 10,54 juta, data dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) menunjukkan.

Tahun lalu, Jepang mencapai 10 juta pengunjung pada bulan April.

Sepanjang tahun 2025, kedatangan wisatawan akan melampaui level tertinggi tahun lalu yaitu 36,87 juta. Musim bunga sakura yang terkenal di negara itu membantu meningkatkan permintaan pada bulan Maret, yang mencatat rekor kedatangan untuk setiap bulan di antara wisatawan dari Amerika Serikat dan Kanada, kata JNTO.

Lonjakan jumlah wisatawan, dan pengeluaran mereka, telah menjadi dorongan yang disambut baik bagi ekonomi Jepang. Pembelian oleh pengunjung, yang diklasifikasikan sebagai ekspor dalam akun nasional, sekarang menjadi sektor ekspor terbesar kedua Jepang setelah mobil dan di atas komponen elektronik. Kedatangan wisatawan akan melampaui level tertinggi tahun lalu yaitu 36,87 juta. Musim bunga sakura yang terkenal di negara itu membantu meningkatkan permintaan pada bulan Maret, yang mencatat rekor kedatangan untuk setiap bulan di antara wisatawan dari Amerika Serikat dan Kanada, kata JNTO.

Lonjakan jumlah wisatawan, dan pengeluaran mereka, telah menjadi dorongan yang disambut baik bagi ekonomi Jepang. Pembelian oleh pengunjung, yang diklasifikasikan sebagai ekspor dalam neraca nasional, kini menjadi sektor ekspor terbesar kedua Jepang setelah otomotif dan di atas komponen elektronik.

Pengeluaran wisatawan mancanegara pada periode Januari.Maret mencapai 2,27 triliun yen, data awal dari Kementerian Perhubungan menunjukkan, naik 28,4 persen dari tahun lalu. Tahun lalu, pengeluaran wisatawan mancanegara mencapai rekor 8,1 triliun yen, naik 53 persen dari tahun sebelumnya. (end/Bloomberg)