JERMAN HADAPI DEFISIT DAGANG 87 MILIAR UERO TERHADAP TIONGKOK

  • Info Pasar & Berita
  • 04 Nov 2025

30751443

IQPlus, (4/11) - Jerman menghadapi rekor defisit perdagangan sebesar 87 miliar euro (S$130,8 miliar) dengan Tiongkok tahun ini, menurut perkiraan lembaga promosi ekonomi internasional milik negara, Germany Trade & Invest (GTAI), yang dilihat oleh Reuters.

Defisit nilai ekspor versus impor akan melampaui rekor sebelumnya pada tahun 2022, yaitu lebih dari 84 miliar euro, kata GTAI. "Ini merupakan ketidakseimbangan, dan tentu saja tidak menguntungkan kami," kata Christina Otte, wakil direktur regional GTAI.

Karena dinamika perdagangan yang berubah akibat tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump, Tiongkok kembali merebut gelarnya sebagai mitra dagang terbesar Jerman dalam delapan bulan pertama tahun 2025, yang telah dipegangnya selama delapan tahun hingga AS mengambilnya tahun lalu.

Namun, Jerman telah berupaya mendiversifikasi rantai pasoknya dan mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok untuk produk-produk penting seperti cip dan logam tanah jarang agar perekonomiannya tidak terlalu rentan terhadap ketegangan perdagangan serta gangguan pengiriman dan logistik lainnya.

Sebagai tanda ketegangan terbaru, menteri luar negeri Jerman membatalkan rencana kunjungan ke Tiongkok bulan lalu dengan pemberitahuan mendadak.

Di satu sisi, kata Otte, ketidakseimbangan perdagangan disebabkan oleh lemahnya ekspor Jerman ke Tiongkok, yang diperkirakan akan turun lebih dari 11 persen tahun ini.

"Tiongkok sedang merosot sebagai pasar konsumen. Tahun ini, Tiongkok kemungkinan hanya akan berada di peringkat keenam, di belakang Italia," kata Otte. Beberapa tahun yang lalu, Tiongkok berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat.

Di sisi lain, semakin banyak barang Tiongkok yang berakhir di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, kemungkinan juga akibat tarif AS yang tinggi.

"Kita melihat adanya efek pengalihan di sini," kata Otte.

Data Tiongkok untuk periode Januari-September menunjukkan ekspor ke AS anjlok 17 persen, sementara ekspor ke Jerman naik 11 persen. (end/Reuters)

Kembali ke Blog