13351235
IQPlus, (13/5) - Perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) menyatakan bahwa permintaan terhadap rumah tapak di Indonesia terutama pada sektor menengah ke bawah masih menunjukkan tren positif.
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, mengatakan permintaan rumah tapak dengan harga di bawah Rp2 miliar menjadi yang paling laris.
Menurut dia, mengutip data terakhir JLL, sebanyak 80 persen dari total penjualan rumah di perumahan skala besar dengan luas di atas 200 hektare berada pada harga di bawah Rp2 miliar.
"Memang pasarnya di kisaran harga seperti itu. Kurang lebih 80 persen (penjualan) harga rumahnya sampai dengan Rp2 miliar, dan sekitar 70 persen untuk rumah yang harganya sampai Rp1,2 miliar," jelas Yunus.
Tingginya permintaan itu didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keterjangkauan harga.
Yunus mengatakan bahwa pengembang merespons permintaan tersebut dengan meluncurkan berbagai produk rumah tapak dengan harga yang beragam dan fokus pada segmen menengah ke bawah.
"Pengembang juga merespons itu, mereka bikin produk tidak cuma satu, tapi mereka bisa membuat berbagai macam produk, dan yang banyaknya di segmen yang (menengah ke bawah)," tuturnya. (end/ant)