22356582
IQPlus, (12/8) - Selama tujuh bulan berlangsung, programpenjajakan bisnis (business matching)ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)yang diinisiasi Kementerian Perdagangan telah mencatatkan transaksi kumulatif sebesar USD 90,04 juta,atau setara dengan Rp1,46 triliun.
Dalam siaran pers Kemendag (12/8) disebutkan Nilai ini terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) sebesar USD 55,09 juta dan potensi transaksi sebesar USD 34,95 juta.Business matchingtersebutmerupakan bagian dariProgram UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyampaikan, Kemendag berkomitmen terus memperkuat peran UMKM dalam perdagangan global. UMKM BISA Ekspor akan terus berjalan sebagai langkah strategis mempertemukan UMKM Indonesia dengan calon buyerluar negeri secara langsung dan terarah.
"Untuk Januari-Juli 2025, total transaksibusiness matchingdalamprogram UMKM BISA Ekspor telah menembus USD 90,04 juta. Kemendag terus berkomitmen membuka akses pasar ekspor seluas-luasnya bagi produk UMKM. Business matchingmenjadi jembatan penting agar pelaku UMKM tidak sebatas mengenal pasar global, tetapi juga mampu mencatatkan transaksi yang nyata dengan buyerluar negeri,"ujar Puntodewi.
Sepanjang Januari-Juli 2025, Kemendag melalui 46 perwakilan perdagangan(perwadag)RI di 33 negara mitra dagang telah memfasilitasi 410 kegiatan business matching, yang diikuti oleh 773 UMKM berbeda. Kegiatan tersebut terdiri atas 268 sesikurasi produk oleh perwadag RI(pitching)dan 142 sesi pertemuan langsung antara pelaku UMKM danbuyerpotensialdi negara tujuan ekspor.
Sementara itu, khusus Juli 2025, total transaksi business matchingmencapaiUSD 2,99 juta yang terdiri atas PO senilai USD 2,39 juta dan potensi transaksi USD 600ribu.Telah terlaksana pula 45 kegiatan business matching yang terdiri atas 27 pitching dan 18 pertemuan dengan buyer, dengan cakupan produk meliputi ikan bandeng, minyak sawit, telur, permen dan makanan manis (confectionery), kosmetik, kopi, dekorasi rumah, kertas,danmakanan dan minuman olahan lainnya.
Kemendag juga memperoleh dukungan aktif dari 15 pembina UMKM sepanjang Juli 2025. Para pembina ini mendampingi dan merekomendasikan UMKM binaanmerekauntuk berpartisipasi dalam business matching UMKM BISA Ekspor.
Para pembina, antara lain, Pasar Digital UMKM (PaDi),Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Pertamina, Bank Jatim,dan para Export Center. Pada periode ini, juga telah dimulai kegiatan pitchingdengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung. (end)