05832689
IQPlus, (28/2) - Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) sektor otomotif melalui program percepatan transformasi digital. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah kolaborasi dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Upaya tersebut direalisasikan melalui kegiatan .Kick Off Match Making between Small and Medium Automotive Industry and System Integrator in the Framework of Cooperation between Directorate General of Small, Medium, and Multifarious Industry and Japan International Cooperation Agency (JICA). di Gedung Kemenperin, Jakarta pada 25 Februari 2025.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita memberikan apresiasi kepada pemerintah Jepang melalui JICA atas komitmennya untuk mendukung pengembangan industri otomotif Indonesia. .Kami mengapresiasi Pemerintah Jepang melalui JICA atas dukungannya dalam peningkatan kualitas dan produktivitas IKM untuk lebih berdaya saing, unggul dan inovatif,. ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/2).
JICA merupakan lembaga pemerintah Jepang yang bertanggung jawab atas kerja sama pembangunan internasional. Sebagai bagian dari kebijakan bantuan luar negeri Jepang dan bentuk sinergi dengan Kemenperin, JICA berperan dalam berbagai inisiatif, termasuk pengembangan industri manufaktur, digitalisasi, serta peningkatan daya saing IKM.
Reni menjelaskan, kegiatan Kick Off Match Making merupakan bagian dari proyek kerja sama teknis .Automotive Industry Development. yang dilaksanakan JICA dengan Kemenperin melalui Ditjen IKMA, yang bertujuan mempertemukan IKM komponen otomotif (supplier) yang merupakan tier 2 atau tier 3 APM dengan System Integrator (SIers) atau Tech Startup dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri otomotif nasional di era industri 4.0.
"Kami ingin mendorong digitalisasi dan otomatisasi pada IKM komponen otomotif agar lebih kompetitif dan inovatif melalui penerapan teknologi 4.0 yang akan meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global," ucapnya. (end)