19755979
IQPlus, (16/7) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan penyebab terpuruknya industri ubin keramik di Indonesia adalah harga gas yang tinggi dan masuknya barang impor dengan harga murah.
Pejabat Fungsional Pembina Industri Direktorat Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (ISKPBGNL) Kemenperin Ashady Hanafie mengatakan keramik merupakan salah satu sektor industri yang masuk dalam prioritas karena memiliki daya saing tinggi.
"Ubin keramik sudah lama memiliki permasalahan berat, tahun 2018 kita mulai mengajukan, sudah suffer itu. Parahnya itu, kenapa industri keramik kita drop, karena ada kenaikan harga gas, sebelumnya 2015, kita jaya, daya saing kita tinggi," ujar Ashady di Jakarta, Selasa.
Ashady menyampaikan industri ubin keramik, kaca dan semen menggunakan gas dalam pembuatannya. Ketika harga gas naik, keramik dalam negeri pun mulai kalah bersaing dengan produk keramik impor.
"Begitu naik, kita drop karena daya saing kita rendah, kalah bersaing harga, kemudian impor masuk. Karena konsumen kita masih concern dengan harga," kata Ashady. (end/ant)