KEMENPERIN TEMPA IKM FESYEN DAN KRIYA DOBRAK PASAR GLOBAL

  • Info Pasar & Berita
  • 07 Agt 2025

21857054

IQPlus, (7/8) - Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri fesyen dan kriya dalam negeri agar semakin berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui berbagai program dan kebijakan strategis. Apalagi, produk industri fesyen dan kriya Indonesia telah banyak diminati pasar internasional karena unik, inovatif, dan mengikuti tren masa kini.

Salah satu wujud nyata dukungan Kemenperin dalam pengembangan industri fesyen dan kriya, khususnya bagi sektor industri kecil dan menengah (IKM), yakni melalui kolaborasi antara Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar yang melaksanakan kegiatan .Rupa Karsa Bali 2025. pada akhir Juni lalu. Kegiatan ini menjadi simbol kerja sama dalam meningkatkan daya saing serta memperluas akses pasar bagi IKM di bidang fesyen dan kriya khususnya wilayah Bali.

"Kolaborasi tersebut bertujuan untuk membangun ekosistem industri fesyen dan kriya yang lebih inklusif, inovatif, dan siap bersaing di pasar global," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/8).

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan IKM secara berkelanjutan, tetapi juga bisa naik kelas agar bisa menembus pasar internasional.

"Kolaborasi dengan HIPPI Kota Denpasar merupakan contoh nyata sinergi yang mampu membuka akses lebih luas bagi pelaku IKM khususnya di bidang fesyen dan kriya dari sisi pasar, inovasi hingga peningkatan kualitas produk," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, turut ditandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPIFK dengan HIPPI Kota Denpasar tentang .Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya melalui Kolaborasi Kreatif.. Ruang lingkup kerja sama ini mencakup tiga pilar utama, yaitu fasilitasi bimbingan teknis, sosialisasi, dan pendampingan; pengembangan inovasi produk dan peningkatan kreativitas; serta penyediaan informasi pasar, promosi, pemasaran produk dan kemitraan bagi IKM di bidang fesyen dan kriya.

Dirjen IKMA juga menjelaskan, kegiatan Rupa Karsa Bali dirancang sebagai platform integratif yang memadukan edukasi, promosi, dan kolaborasi. Terdapat tujuh IKM binaan BPIFK yang menampilkan karya unggulannya dalam acara fashion show, yang dipadukan dengan penampilan para model dari ajang Jegeg Bagus Kampus Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. Ketujuh IKM tersebut adalah Theacastor, Anacaraka, Kominela, Waiki Textile, Lului, Seminyak Leather Bali, dan Wira.s Silver Bali.

"Kegiatan ini tidak hanya menjadi etalase karya para IKM, tetapi juga menjadi panggung yang mempertemukan pelaku IKM dengan jejaring pasar, desainer, dan komunitas kreatif. Sinergi ini harus terus diperluas untuk memperkuat industri kreatif Indonesia secara menyeluruh," tuturnya. (end)


Kembali ke Blog