47161002
IQPlus, (5/9) - PT Sucofindo bersama Kementerian BUMN menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan lokakarya pengukuran dampak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan metode Social Return on Investment (SROI), sebagai salah satu wujud Bakti BUMN.
Direktur Utama PT Sucofindo Mas Wigrantoro Roes Setiyadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin menyampaikan bahwa metode SROI memiliki keunggulan strategis yaitu melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) dari suatu program/proyek yang akan dianalisis untuk mengeksplorasi berbagai dampak yang dirasakan setelah program/proyek tersebut berjalan.
Mas Wigrantoro menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk nyata PT Sucofindo dalam mendukung Bakti BUMN melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"SROI berusaha untuk mengurangi ketimpangan dan degradasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan dengan memasukkan biaya sosial, lingkungan serta biaya dan manfaat ekonomi," katanya.
Dikatakannya, kegiatan ini sejalan dengan arahan menteri BUMN Erick Thohir berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/04/2021 Pasal 4 butir C dan Pasal 22 butir (3), yaitu mengenai pengukuran dampak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kegiatan Bimtek tersebut merupakan pembekalan agar BUMN semakin profesional, transparan, dan akuntabel dalam memperkokoh pilar pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan sehingga mewujudkan Indonesia yang maju, makmur dan mendunia.
"Kementerian BUMN konsisten mendorong dilakukannya transformasi dan perbaikan sistem, termasuk dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. TJSL BUMN menjadi terobosan bersama untuk membantu pemerataan dan keseimbangan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Erick. (end/ant)