30626901
IQPlus, (3/11) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan implementasi kontribusi bahan bakar jenis biodiesel 35 persen atau B35 mencapai angka produksi 8,9 juta kilo liter hingga September 2023.
"Target tahun 2025 B35 dapat mencapai 13,9 kiloliter. Angka produksi itu sudah mencapai sekitar 68 persen," kata Direktur Jendral Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Yudo Dwiananda Priaadi melalui virtual dalam kegiatan Indonesian Palm Oil Conference 2023 GAPKI diselenggarakan Bali, Kamis.
Ia mengemukakan, sebagai program mandatori implementasi implementasi bahan bakar nabati sebesar 13.15 juta kilo liter tahun ini, yang mana jumlah produksi 8,9 juta kiloliter, 121.000 kiloliter telah diekspor.
Tidak hanya biodiesel, Indonesia kini tengah mengembangkan penggunaan energi terbarukan lainnya yang berbahan kelapa sawit. Baru-baru ini, pemerintah melalui maskapai "plat merah" telah menguji coba bahan bakar pesawat terbang atau bioavtur yang merupakan hasil dari penelitian Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Tes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2.4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat CN-235-220 FTB dan berhasil. Produksi biovatur secara masif akan dilaksanakan pada tahun 2026," ungkapnya. (end/ant)