KEMUNGKINAN MERGER BATAL, SAHAM HONDA DAN NISSAN MENGUAT

  • Info Pasar & Berita
  • 05 Feb 2025

03537486

IQPlus, (5/2) - Saham Honda dan Nissan naik pada hari Rabu setelah sebuah surat kabar lokal melaporkan bahwa produsen mobil Jepang tersebut mempertimbangkan untuk membatalkan pembicaraan merger mereka.

Dewan direksi kedua perusahaan akan segera bertemu untuk membahas penghentian merger, Asahi Shimbun melaporkan, mengutip sumber. Saham Nissan naik sebanyak 7,4%, sementara Honda naik setinggi 4,2%. Pembicaraan tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Honda, yang telah mengusulkan menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan sebuah gagasan yang ditentang oleh Honda, kata laporan tersebut.

Harga saham yang lebih tinggi mencerminkan berkurangnya ketidakpastian jangka pendek bagi investor, kata Karl Brauer, analis eksekutif di mesin pencari otomotif dan firma riset iSeeCars. "Namun, jalur jangka panjang bagi kedua produsen mobil tersebut masih belum pasti, dengan berbagai masalah yang harus diatasi oleh masing-masing perusahaan," kata Brauer kepada CNBC.

Perusahaan-perusahaan tersebut telah mengumumkan negosiasi resmi untuk merger Desember lalu, dan diskusi akan berakhir pada bulan Juni tahun ini. Merger besar-besaran tersebut akan melambungkan mereka ke posisi produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan. Mitra strategis Nissan, Mitsubishi, juga diundang untuk berpartisipasi dalam rencana merger tersebut, sebuah keputusan yang kabarnya akan diambil Mitsubishi pada pertengahan Februari atau setelahnya.

Analis sebelumnya mengatakan bahwa merger tersebut diusulkan sebagai akibat dari kesulitan keuangan Nissan dan restrukturisasi aliansinya yang telah lama terjalin dengan Renault dari Prancis. Dalam laporan kuartal kedua, Nissan mengungkapkan niatnya untuk memangkas 9.000 pekerjaan dan menurunkan kapasitas produksi globalnya sebesar 20%.

Transformasi dalam industri otomotif global, yang didorong oleh munculnya kendaraan listrik, telah mengganggu produsen mobil tradisional.

Nissan khususnya telah menghadapi tantangan di pasar terbesarnya, AS, serta di Tiongkok dan pasar berkembang lainnya. Laba operasi produsen mobil tersebut turun hingga 90%, dan laba bersih turun hingga 94% pada paruh pertama tahun fiskal 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Nissan dan Honda tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC. (end/CNBC)



Kembali ke Blog