04933414

IQPlus, (19/2) - Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan marah bersikeras bahwa WTO masih relevan ketika WTO sedang mempersiapkan pertemuan utamanya dengan beberapa kesepakatan besar yang dibahas.

Beberapa permasalahan tampaknya menemui jalan buntu menjelang pertemuan tingkat menteri dua tahunan badan perdagangan global tersebut, seiring meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak ketegangan geopolitik dan Pemilu AS yang akan segera terjadi terhadap perdagangan internasional.

Para menteri perdagangan anggota WTO akan bertemu di Abu Dhabi pada 26-29 Februari, di mana mereka dapat memberikan sentuhan akhir pada perjanjian perikanan lebih lanjut .meskipun perjanjian penting lainnya mungkin akan sulit dicapai.

Namun, Ketua WTO Ngozi Okonjo-Iweala mengecam klaim bahwa organisasi tersebut tidak lagi relevan. .Saya menolak penggunaan kata tidak relevan,. katanya, pada konferensi pers di kantor pusat WTO di Jenewa, dikutip dari The Business Times, Senin, 19 Februari 2024.

"Orang-orang tidak menyadari, mereka menganggap remeh bahwa 75 persen perdagangan dunia dilakukan berdasarkan ketentuan WTO: 75 persen, meskipun ada FTA (perjanjian perdagangan bebas) dan perjanjian regional," tegasnya.

"Bisakah Anda bayangkan jika aturan-aturan tersebut tidak ada untuk mengatur perdagangan dunia, apa yang akan terjadi? Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda katakan," tambahnya.

Mantan menteri keuangan dan luar negeri Nigeria itu memperkirakan perundingan di Abu Dhabi akan sulit karena hambatan ekonomi dan politik tetapi mengatakan persiapannya sangat matang dan timnya bekerja sepanjang waktu, untuk bersiap-siap.

"Jika WTO menjadi tidak relevan, semua orang termasuk Anda dan saya akan mendapat masalah. Kalau WTO tidak ada, berarti aturannya tidak penting," pungkas Okonjo-Iweala. (end/ba)