14735449
IQPlus, (27/5) - Konsumen Amerika Serikat (AS) menurunkan ekspektasi inflasi mereka pada paruh kedua Mei dibandingkan dengan awal bulan ini, meskipun tingginya harga terus membebani sentimen.
Konsumen memperkirakan harga akan naik pada tingkat tahunan sebesar 3,3 persen pada tahun depan, turun dari perkiraan sebesar 3,5 persen pada awal bulan, menurut data Universitas Michigan, dikutip dari The Business Times, Senin, 27 Mei 2024.
Mereka memperkirakan biaya akan meningkat sebesar 3 persen dalam lima hingga 10 tahun ke depan, juga merupakan penurunan dibandingkan pada awal bulan dan sesuai dengan ekspektasi pada April. Peningkatan tersebut mungkin mencerminkan pelonggaran harga bahan bakar yang stabil sepanjang bulan ini.
Meskipun indeks sentimen konsumen akhir Mei yang dirilis universitas tersebut membaik dari pembacaan awal, namun indeks tersebut masih mencatat penurunan sebesar 8,1 poin dari April dan berada pada level terendah dalam enam bulan di 69,1. Estimasi median dalam survei ekonom Bloomberg memperkirakan indeks tersebut naik tipis dari angka awal sebesar 67,4.
"Meskipun konsumen menyadari bahwa realisasi inflasi telah berkurang secara signifikan sejak 2022, sebagian besar konsumen masih merasakan beban yang ditimbulkan oleh harga yang tinggi terhadap kehidupan mereka," kata Direktur Survei Joanne Hsu.
Selain tingginya harga dan biaya pinjaman yang meningkatkan kekhawatiran mengenai biaya hidup, responden dalam survei tersebut semakin cemas mengenai pasar tenaga kerja. Mereka memperkirakan tingkat pengangguran akan meningkat dan pertumbuhan pendapatan melambat. Hal ini merupakan tantangan bagi Presiden Joe Biden dalam upayanya untuk terpilih kembali.
Sekitar empat dari 10 responden menyalahkan tingginya harga sebagai penyebab menurunnya standar hidup. Konsumen juga melihat kecilnya peluang Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga di tahun mendatang. Hanya satu dari empat negara yang melihat penurunan suku bunga saat ini, dibandingkan dengan 37 persen pada Januari. (end/ba)