22532764
IQPlus, (13/8) - Pada aspek operasional, hingga akhir Juli 2023, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatat rata-rata efisiensi penyelesaian dari mekanisme kliring secara netting untuk nilai transaksi bursa sebesar 56,60%, sementara efisiensi dari sisi volume transaksi bursa mencapai 59,95%.
Untuk nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek, pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar Rp1,74 miliar, dengan volume 382 ribu lembar saham. Nilai transaksi Triparty Repo pada Juli 2024 tercatat sebesar Rp39 miliar, dengan total nilai outstanding mencapai Rp341,02 miliar.
Untuk mengantisipasi kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan mengelola risiko kredit, KPEI melakukan pengelolaan agunan anggota kliring dan nasabahnya dengan total nilai agunan per Juli 2024 mencapai Rp33,18 triliun, yang terdiri dari agunan online (agunan yang ditempatkan melalui rekening efek di KSEI) sebesar Rp26,09 triliun dan agunan offline (agunan yang dikelola langsung oleh KPEI) sebesar Rp7,08 triliun.
Sumber keuangan last resort untuk penjaminan penyelesaian transaksi bursa yaitu Dana Jaminan, per Juli 2024 telah mencapai Rp8,15 triliun. KPEI juga melakukan penyisihan serta pengelolaan Cadangan Jaminan yang pada akhir Juli 2024 mengalami kenaikan menjadi Rp199,44 miliar yang berasal dari penyisihan sebesar 5 persen dari laba bersih Perusahaan tahun 2023 sesuai persetujuan RUPS Tahunan KPEI pada 24 Juni 2024.
Pada kuartal pertama 2024, KPEI telah menerapkan aplikasi/framework Pengawasan Terintegrasi (OSROPASI) Tahap I dan melaksanakan pengembangan penyelesaian transaksi derivatif menggunakan Sub Rekening Efek KSEI. KPEI juga telah melaksanakan combined audit dan berhasil mempertahankan. (end)