LABA AMMAN MINERAL TURUN JADI US$ 131 JUTA DI KUARTAL I 2024

  • Info Pasar & Berita
  • 30 Apr 2024

12051496

IQPlus, (30/4) - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) hari ini mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional periode Q1 2024. Emiten yang mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia (Tambang Batu Hijau) ini berhasil membukukan penjualan bersih US$ 602 juta di kuartal I-2024. Angka ini naik sekitar 1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 597 juta.

Namun demikian dalam laporan disebutkan bahwa laba bersih mengalami penurunan sebesar 27% menjadi US$ 131 juta pada kuartal I-2024, dari periode sama sebelumnya itu sebesar US$ 179 juta. Sedangkan, EBITDA juga turun sekitar 7% dari US$ 349 juta menjadi US$ 326 juta.

Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie menyebut bahwa perseroan memulai tahun 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Produksi konsentrat pada Q1 2024 naik sebesar 28 % yoy, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat sebesar 21% dan 34%.

"Saat ini kami sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yang diperkirakan akan habis pada akhir tahun 2024. Pasca Fase 7, Kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8," katanya, dalam keterangan tertulis, yang dikutip, Selasa (30/4).

Sementara, kata Alexander, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Proyek smelter melampaui target yang ditetapkan pada bulan Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024.

"Selain itu, panduan kinerja AMMAN tahun 2024, tidak berubah, dan kami berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi larangan ekspor mulai Juni 2024. AMMAN akan tetap fokus mencapai tujuan strategis, yang mencakup peningkatan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu," ujarnya.

Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto mengaku, meskipun hasil produksi yang baik pada Q1 2024, penjualan bersih hanya naik sebesar 1%. Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19%, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15% dan 5% , serta peningkatan harga emas sebesar 9%.

"Selain itu, lanjut dia, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena perseroan perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10%. .Selama kuartal pertama tahun 2024 , Amman menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat," kata Arief. (end)



Kembali ke Blog