12156282
IQPlus, (2/5) - PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatat kinerja yang sangat kuat pada kuartal pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1.291,0 miliar, tumbuh 87% dibandingkan dengan Rp690,0 miliar di kuartal pertama tahun 2024. Pendapatan dari Pilar Land Development & Property melonjak 230% menjadi Rp690,1 miliar, naik dari Rp208,9 miliar di 1Q24. Pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh penjualan tanah kavling sebesar Rp638,5 miliar, meningkat hampir 6 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kawasan Kendal menjadi kontributor utama, mencerminkan daya tariknya sebagai kawasan investasi baru yang menjanjikan.
Penjualan properti dengan bangunan (rumah dan tanah, apartemen, ruang perkantoran, dan bangunan pabrik standar) dan sewa menghasilkan pendapatan sebesar Rp51,6 miliar.
Dalam siaran pers KIJA (2/5) Pendapatan dari Pilar Infrastruktur meningkat 26% menjadi Rp 568,3 miliar untuk tiga bulan pertama tahun 2025, dibandingkan dengan Rp 449,3 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Hal ini sebagian didorong oleh segmen ketenagalistrikan, yang tumbuh dari Rp 286,0 miliar pada 1Q24 menjadi Rp 384,2 miliar pada 1Q25, yang didukung oleh peningkatan konsumsi listrik dari pelanggan (tenant) di Kendal dan Cikarang. Selain itu, pendapatan dari segmen jasa dan pemeliharaan (air, air limbah, pengelolaan perkebunan, dan lainnya) tumbuh 18% menjadi Rp 121,5 miliar pada 1Q25 dari Rp 102,7 miliar pada 1Q24 juga ditopang oleh peningkatan kegiatan operasional dan produksi tenant di Kendal. Terakhir, pendapatan dry port (CDP) meningkat dari Rp 60,6 miliar pada 1Q24 menjadi Rp 62,6 miliar pada 1Q25, yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan bisnis pendukung.
Porsi pendapatan berulang dari pilar infrastruktur tercatat 44% dari total pendapatan, turun dari 5% pada tahun sebelumnya, disebabkan oleh kontribusi yang lebih besar (relatif) dari Land Development dan Properti pada kuartal pertama tahun 2025.
Pendapatan pilar Leisure & Hospitality naik 3% menjadi Rp32,5 miliar, seiring dengan stabilnya kontribusi dari segmen golf (61% dari total pendapatan pilar ini). Walaupun kontribusi pilar ini relatif kecil, keberlanjutan pendapatan leisure menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan yang tetap terjaga.
Laba kotor meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp540,8 miliar, dari Rp263,0 miliar di 1Q24. Margin laba kotor konsolidasi naik menjadi 42% dari sebelumnya 38%, terutama karena peningkatan kontribusi pendapatan dari segmen Land Development & Property yang memiliki margin lebih tinggi dibandingkan infrastruktur. Margin laba kotor dari Pilar Infrastruktur juga naik menjadi 33% (dari 30%), dan Leisure & Hospitality meningkat menjadi 39% (dari 36%). Perseroan membukukan laba bersih Rp200,5 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp107,7 miliar di 1Q24. Hal ini terutama karena pertumbuhan pendapatan dan perbaikan margin laba kotor secara keseluruhan. Rugi selisih kurs di 1Q25 sebesar Rp100,4 miliar, sedikit berkurang dari Rp114,8 miliar di 1Q24.
EBITDA di 1Q25 naik 166% menjadi Rp481,5 miliar dari Rp181,0 miliar di 1Q24. Kenaikan EBITDA yang signifikan mencerminkan pertumbuhan operasional yang kuat dengan kontrol biaya yang efisien.
Dalam hal penjualan pemasaran Land Development dan Properti, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal pertama 2025, setara dengan 34% dari target tahunan 2025, dan hampir dua kali lipat dibandingkan pencapaian Rp640,0 miliar di kuartal yang sama tahun 2024. Penjualan pemasaran dari Cikarang dan lainnya (keduanya termasuk JV) memberikan kontribusi sebesar 36%, terutama didorong oleh penjualan 4 hektar kepada perusahaan data center dan JV Kendal memberikan kontribusi sebesar 64%, didukung oleh penjualan tanah seluas 8 hekar kepada perusahaan mebel dan 7 hektar kepada perusahaan bahan bangunan dari China.
Target marketing sales Perseroan untuk tahun penuh 2025 adalah sebesar Rp3,5 triliun, dimana Rp1,25 triliun dari target tersebut berasal dari Cikarang dan lainnya (Rp800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri di Cikarang, dan Rp450 miliar dari properti residensial dan komersial di Cikarang (termasuk Perusahaan Patungan) dan lainnya). Sisanya sebesar Rp2,25 triliun berasal dari perusahaan patungan kami di Kendal. (end)