10648645

IQPlus, (17/4) - Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pembuat chip kontrak terbesar di dunia, pada hari Kamis melaporkan lonjakan laba kuartalan sebesar 60 persen yang melampaui perkiraan, meskipun prospeknya menjadi rumit karena kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang tidak dapat diprediksi.

Diuntungkan oleh melonjaknya permintaan chip canggih yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan, TSMC mengatakan laba bersih untuk Januari hingga Maret naik menjadi NT$361,6 miliar pertumbuhan dua digit kuartal keempat berturut-turut.

Jumlah itu di atas LSEG SmartEstimate sebesar NT$354,6 miliar yang diambil dari 18 analis.

Kebijakan perdagangan Trump dan ancaman untuk mengenakan tarif pada semikonduktor telah menciptakan banyak ketidakpastian bagi industri chip global dan TSMC, yang pelanggannya termasuk Apple dan Nvidia.

TSMC mengumumkan rencana investasi AS senilai US$100 miliar dengan Trump di Gedung Putih bulan lalu, di samping US$65 miliar yang dijanjikan untuk tiga pabrik di negara bagian Arizona, yang salah satunya sudah beroperasi.

Saham TSMC telah turun 20 persen sepanjang tahun ini, mengingat ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan dan tarif AS. (end/Reuters)