12030220

IQPlus, (30/4) - Samsung Electronics mengatakan pada hari Selasa bahwa laba operasional kuartal pertamanya telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan tahun lalu peningkatan sebesar 931,8 persen . di tengah pulihnya harga chip dan meningkatnya permintaan.

Perusahaan ini merupakan anak perusahaan utama dari raksasa Korea Selatan Samsung Group, yang sejauh ini merupakan konglomerat terbesar yang dikendalikan keluarga yang mendominasi bisnis di negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia.

"Laba operasional meningkat menjadi 6,61 triliun won karena Bisnis Memori kembali memperoleh keuntungan dengan memenuhi permintaan akan produk bernilai tambah tinggi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Samsung mengatakan kinerja kuat perusahaannya datang didukung oleh penjualan yang kuat dari smartphone andalan Galaxy S24 dan harga semikonduktor memori yang lebih tinggi.

Penjualan naik 12,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 71,9 triliun won, kata perusahaan itu.

Perusahaan tersebut, salah satu produsen semikonduktor berteknologi tinggi terbesar di dunia, mengatakan bidang penting tersebut telah kembali menghasilkan keuntungan dan tumbuh .dengan memenuhi permintaan di seluruh server, penyimpanan, PC, dan seluler," katanya.

Keberhasilan ini sebagian berkat "fokus pada produk bernilai tambah tinggi seperti HBM, DDR5, SSD server dan UFS 4.0., seiring dengan peningkatan ASP," katanya, mengacu pada chip memori berteknologi tinggi.

"Melihat kuartal kedua, industri ini diperkirakan akan tetap solid, terutama didorong oleh permintaan akan AI generatif," tambah perusahaan tersebut.

Pelemahan mata uang won Korea turun hampir tujuh persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini "mengakibatkan dampak positif terhadap laba operasional perusahaan sekitar 0,3 triliun won dibandingkan kuartal sebelumnya," tambah Samsung.

Laba bersih Samsung sebesar 6,75 triliun won melampaui ekspektasi pasar yang diperkirakan mencapai 4,99 triliun won, menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan data keuangan Yonhap Infomax. (end/Reuters)