27033698

IQPlus, (27/9) - Laba perusahaan industri China kembali mengalami kontraksi tajam pada bulan Agustus, data resmi menunjukkan pada hari Jumat, menambah serangkaian pembacaan suram baru-baru ini yang menunjukkan meningkatnya tekanan pada ekonomi.

Laba anjlok 17,8% pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya menyusul kenaikan 4,1% pada bulan Juli, sementara laba naik lebih lambat sebesar 0,5% dalam delapan bulan pertama dibandingkan dengan 3,6% pada periode Januari-Juli, menurut Biro Statistik Nasional (NBS).

Data lamban yang dipublikasikan awal bulan ini telah memperburuk kekhawatiran tentang pemulihan yang lemah, yang mendorong perusahaan pialang global merevisi turun perkiraan pertumbuhan Tiongkok tahun 2024 hingga di bawah target resmi sekitar 5%.

Menyoroti permintaan domestik yang lemah, hambatan utama bagi perekonomian di tengah kecemasan keamanan kerja dan memburuknya kemerosotan dalam penjualan properti dan investasi, raksasa susu domestik Inner Mongolia Yili Industrial Group Co membukukan penurunan laba bersih sebesar 40% pada kuartal kedua.

Untuk memompa optimisme yang sangat dibutuhkan ke dalam perekonomian, bank sentral Tiongkok pada hari Selasa mengumumkan stimulus paling agresif sejak pandemi, termasuk pemotongan 50 basis poin pada persyaratan cadangan bank.

Namun para analis memperingatkan pelonggaran sisi permintaan, khususnya bantuan fiskal, akan sangat penting untuk memulihkan kepercayaan. (end/Reuters)