04236855

IQPlus, (12/2) - Laba semester pertama Commonwealth Bank of Australia (CBA) mengalahkan estimasi pada hari Rabu, karena pertumbuhan volume pinjaman dan pencadangan yang lebih rendah untuk utang macet mengimbangi biaya teknologi yang lebih tinggi.

Saham perusahaan turun 0,9 persen pada perdagangan awal karena analis mengatakan hasil tersebut menimbulkan pertanyaan tentang valuasi tinggi pemberi pinjaman teratas Australia.

Saham CBA naik lebih dari 5 persen tahun ini setelah reli 37 persen pada tahun 2024.

"Secara keseluruhan, hasilnya mungkin tampak kuat secara optik, namun tetap merupakan hasil yang memenuhi ekspektasi pasar," kata analis di Citi.

"Ekspektasi telah sangat tinggi terhadap hasil ini dan kami tidak melihat apa pun yang dapat membenarkan kenaikan harga saham baru-baru ini."

Laba tunai untuk perusahaan yang berkantor pusat di Sydney tersebut adalah A$5,13 miliar untuk enam bulan yang berakhir pada 31 Desember, dibandingkan dengan A$5,02 miliar setahun sebelumnya, dan mengalahkan estimasi konsensus Visible Alpha sebesar A$5,06 miliar.

Beban penurunan nilai pinjaman CBA untuk semester pertama turun 23 persen menjadi A$320 juta.

"Beban penurunan nilai pinjaman menurun karena praktik pemberian kredit dan penjaminan emisi yang disiplin, kenaikan harga rumah, dan perkiraan kerugian yang lebih rendah dalam pembiayaan konsumen," katanya.

CBA, yang menguasai seperempat pasar hipotek senilai A$2,2 triliun di negara itu menambahkan bahwa portofolio pinjaman rumah .tetap terjamin. dan bahwa mayoritas nasabahnya menunggak pembayaran yang dijadwalkan. (end/Reuters)