13535453

IQPlus, (16/5) - Singapore Airlines membukukan lonjakan laba bersih sebesar 65 persen menjadi S$2 miliar untuk paruh kedua tahun fiskal 2025 yang berakhir Maret, didorong oleh keuntungan akuntansi non-tunai dari penggabungan Air India-Vistara.

Keuntungan satu kali sebesar S$1,1 miliar itu juga mengangkat laba bersih setahun penuh grup tersebut ke rekor S$2,8 miliar, dibandingkan S$2,7 miliar pada tahun fiskal 2024, yang merupakan rekor sebelumnya.

Pada tahun 2024, Vistara digabung dengan Air India, sehingga SIA memegang 25,1 persen saham di entitas hasil penggabungan. Sebelum penggabungan terjadi, Vistara merupakan perusahaan terasosiasi SIA yang memiliki 49 persen saham.

membukukan lonjakan laba bersih sebesar 65 persen menjadi S$2 miliar untuk paruh kedua tahun fiskal 2025 yang berakhir Maret, didorong oleh keuntungan akuntansi non-tunai dari penggabungan Air India-Vistara.

Keuntungan satu kali sebesar S$1,1 miliar itu juga mengangkat laba bersih setahun penuh grup tersebut ke rekor S$2,8 miliar, dibandingkan S$2,7 miliar pada tahun fiskal 2024, yang merupakan rekor sebelumnya.

Pada tahun 2024, Vistara digabung dengan Air India, sehingga SIA memegang 25,1 persen saham di entitas hasil penggabungan. Sebelum penggabungan terjadi, Vistara merupakan perusahaan terasosiasi SIA yang memiliki 49 persen saham.

Laba per saham SIA mencapai S$0,685, dibandingkan S$0,322 pada periode tahun sebelumnya.

Perusahaan mengusulkan dividen final sebesar S$0,30 per saham, turun dari S$0,38 yang diumumkan untuk tahun fiskal 2024.

Nilai aset bersih per saham adalah sebesar S$5,27 pada tanggal 31 Maret, dibandingkan dengan S$5,49 pada periode yang sama sebelumnya. (end/bussinesstimes.com)