LABA SINGTEL ALAMI PENURUNAN 42 PERSEN PADA SEMESTER PERTAMA

  • Info Pasar & Berita
  • 13 Nov 2024

31742515

IQPlus, (13/11) - Singapore Telecommunications (Singtel) pada hari Rabu melaporkan penurunan laba bersih sebesar 42 persen pada semester pertama karena tidak adanya keuntungan sebesar S$1,2 miliar (US$896,59 juta) yang diperolehnya melalui penggabungan Telkomsel setahun sebelumnya.

Perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara itu juga mengatakan pihaknya memperkirakan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) akan tumbuh dua digit rendah untuk tahun fiskal 2025.

Tahun lalu, Telkomsel, mitra Singtel di Indonesia, setuju untuk bergabung dengan divisi pita lebar induknya, IndiHome, untuk berekspansi ke pasar pita lebar tetap di Indonesia.

Pimpinan tertinggi perusahaan tersebut menjelaskan sedikit tentang kemajuan Singtel dalam mengembangkan aliran pendapatan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

"Baik NCS maupun Nxera (merek pusat data Singtel) memiliki peran penting dalam memajukan adopsi AI di kawasan ini dan terus berinvestasi dalam infrastruktur dan kapabilitas AI untuk melayani perusahaan dan pemerintah dengan lebih baik," kata CEO grup tersebut, Yuen Kuan Moon.

"Kami akan terus meningkatkan skala NCS dan membangun pusat data Nxera yang akan mulai beroperasi pada pertengahan 2025 untuk memenuhi permintaan yang meningkat," imbuh Moon.

Unit Singtel di Australia, Optus, yang saat ini terlibat dalam pertempuran hukum dengan pengawas persaingan negara tersebut, melaporkan pendapatan operasional sebesar A$4,02 miliar (US$2,62 miliar) selama enam bulan, sejalan dengan A$4,02 miliar yang dilaporkan setahun lalu.

Perusahaan tersebut menyatakan laba bersih untuk enam bulan yang berakhir pada 30 September adalah S$1,23 miliar, dibandingkan dengan S$2,14 miliar tahun lalu dan tidak mencapai estimasi Visible Alpha sebesar S$1,37 miliar.

Perusahaan tersebut mengumumkan dividen interim sebesar tujuh sen Singapura per saham, lebih tinggi dari 5,2 sen Singapura per saham yang diumumkan tahun sebelumnya. (end/channelnewsasia.com)



Kembali ke Blog